Ch30 - Kenyataan yang menyakitkan

100 12 20
                                    

Now Playing
D'masiv - Sudahi perih ini

Selamat menikmati cerita ^_^

***

Nanti saat hatiku ternyata benar-benar tidak dapat pulih dengan kata maaf. Aku ingin kamu tahu, aku sudah berusaha keras untuk memaafkanmu.

***

"Agas?"

Sang empu hanya menatap datar seseorang yang kini di harapannya. Ia menghela napas dengan kasar saat seseorang yang tidak ia harapkan kini ada di depan matanya.

"Hai," sapa orang itu.

"Nggak perlu sok manis, Sha," balas Agas jengah.

Shakira hanya tersenyum miris saat mendapat respon dari Agas. Selalu saja seperti ini, tidak pernah ia mendapat respon yang menyenangkan dari lelaki yang kini di hadapannya.

"Udah berapa hari kita nggak ketemu?" Shakira berusaha sekuat tenaga untuk mengesampingkan ego dan rasa kecewanya.

"Perlu banget lo tau itu semua?" tanya Agas dengan menatap Shakira.

Shakira tersenyum tipis untuk menanggapi pertanyaan Agas, "gue kangen lo, Gas."

"Sayangnya gue enggak."

Telak. Shakira sudah tidak mampu untuk menjawab perkataan Agas. Rasanya menyakitkan. Sebenarnya, Shakira ini kenapa?

"Bukan lo yang ngelakuin kan, Gas?" tanya Shakira membuat Agas terdiam. Agas jelas tahu kemana arah pembicaraan Shakira.

Agas tahu jika ia tidak bersalah. Ingin rasanya ia mengatakan pada Shakira jika ini tidak sesuai dugaanya, tapi disisi lain, Agas tidak ingin Amara mendapat masalah. Katakanlah Agas bodoh, memang itu kenyataannya.

"Kalo seandainya perbuatan gue itu bikin lo jauhin gue dan bikin lo nggak ganggu gue lagi, gue akan dengan senang hati buat nyelakain lo," kata Agas pada akhirnya.

Air mata Shakira mulai menetes, dadanya terasa sangat sesak saat mendengar pengakuan yang baru saja Agas lontarkan. Keyakinan yang selama ini berusaha Shakira tanam dalam dirinya seketika hancur saat mendengar pengakuan menyakitkan dari Agas.

"Kenapa?" tanya Shakira lirih, sekuat tenaga ia berusaha tegar tapi nyatanya percuma. Siapapun yang melihatnya saat ini pasti berpikir jika Shakira tengah rapuh.

"Harus ada alasan?" tanya Agas sarkas.

"Ya, karena gue butuh," balas Shakira dengan yakin.

"Selama ini lo bantuin gue, apa lo ada alasan?"

"Kenapa lo tega, Gas? Kenapa?" air mata Shakira semakin deras saat ia melihat kilat kebencian yang Agas layangkan padanya.

"Nggak mempan lo nangis di depan gue."

Sial. Ingin sekali Agas mendekat ke arah Shakira dan mengatakan jika ini semua bukan keinginannya. Agas mengepalkan kedua tangannya, ia berusaha menahan gejolak lain yang muncul dalam dirinya. Sejak kapan ia peduli pada gadis yang sedang menangis di hadapannya ini?

"Gue minta maaf, Gas. Gue minta maaf kalo gue ada salah sama lo, gue minta maaf kalo gue bikin lo nggak nyaman, gue minta maaf kalo gue bikin lo susah. Gue nggak ada maksud buat itu semua, Gas," kata Shakira dengan air mata yang masih menghiasi pipinya.

Tanpa menjawab perkataan Shakira, Agas segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari kedai yang kini ia kunjungi. Tidak peduli Shakira yang kini tengah meneriakkan namanya, lebih tepatnya, berusaha untuk tidak peduli.

Simpangan RasaWhere stories live. Discover now