Ch55 - Lara

55 8 23
                                    

Now Playing
Six Sounds Project - Lara

Haii!

Maaf ya telat update, nggak sesuai jadwal :"

Selamat menikmati cerita ^_^

Selamat menikmati cerita ^_^

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


***

Dituduh melakukan kesalahan yang sama sekali tidak kamu perbuat. Bagaimana rasanya?

***

Jika kalian ingin tahu apa yang Shakira rasakan semenjak Devan memilih untuk tidak bersamanya, Shakira merasa jiwanya kosong. Shakira merasa dia sudah tidak memiliki harapan lagi, rasanya dia kembali susah untuk mempercayai seseorang. Berkali-kali Shakira bersikap biasa saja, layaknya dia tidak pernah mengenal Devan, tapi rasanya percuma karena hatinya tidak menginginkan itu. Tapi apa boleh buat, semuanya sudah terlanjur dan ini bukan salah Devan. Shakira tidak bisa mengekang Devan, karena pada dasarnya mereka tidak pernah bersama. Devan belum dan bahkan tidak pernah menjadi miliknya.

Shakira menyenderkan punggungnya pada sofa yang terletak di ruang tamu rumahnya. Sedari tadi air matanya tidak berhenti mengalir. Meskipun tidak ada isakan yang keluar dari mulutnya, tapi semua orang yang melihat Shakira saat ini pasti tahu jika gadis itu tengah terluka.

"Bodoh, Shakira, bodoh..." racau Shakira dengan telapak tangan menutupi wajahnya.

Dari awal, Shakira sadar jika ini akan terjadi padanya. Ditinggalkan dan meninggalkan. Shakira tidak sanggup ditinggalkan dan Shakira tidak bisa meninggalkan. Dua hal yang sangat Shakira benci, ditinggalkan oleh Andre dulu sudah cukup memberikan luka yang mendalam bagi Shakira dan kini dia kembali mengalami itu.

"Gue nggak tau harus ngapain," lirih Shakira pelan.

Saat ini keadaan rumah Shakira sepi, orang tuanya tidak berada di rumah dan Shakira tidak tahu dimana Arkan. Berdiam diri di rumah sama sekali tidak menghibur Shakira, dia sudah lelah menangis. Tidak ada pilihan lain, gadis itu segera bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pergi.

Benar, sekeras apapun Shakira menangis, Devan tidak akan pernah kembali padanya. Shakira harus bangkit. Jika dulu saat Andre pergi meninggalkannya Shakira bisa melewati itu semua, mengapa dengan Devan tidak bisa? Jelas, Devan bukan siapa-siapa bagi Shakira, begitu juga sebaliknya.

Shakira kini berada di taman. Shakira ingat, dia dan Agas pernah bertemu disini. Mengingat Agas, Shakira sedikit merindukan lelaki ketus itu. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dan berdebat dengannya.

"Jam segini Agas masih disini nggak ya?" tanya Shakira pada dirinya sendiri.

Shakira berjalan perlahan mengitari taman, matanya tidak berhenti untuk menelusuri seluruh taman berharap dia menemukan Agas. Tetapi satu jam Shakira mencari, dia sama sekali tidak menemukan ada Agas disini.

Simpangan RasaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt