Ch19 - I Love You, Sha.

116 17 13
                                    

Now Playing
Jang Nara - Sweet Dream (english version)

Selamat menikmati cerita ^_^


"Sha, itu ada temen kamu di bawah." Marisa membuka pintu kamar Shakira dan terlihat sang pemilik kamar tengah duduk di depan meja rias.

"Siapa, Ma? Syifa?"

"Bukan, kalo Syifa kan Mama tau."

"Terus siapa, Ma?"

"Itu loh, yang kemaren malem main ke rumah, yang ganteng itu," ucap Marisa cekikikan.

Shakira seketika membulatkan matanya saat mengerti siapa orang yang dimaksud mamanya.

"Kok bisa?!" Shakira berucap spontan.

"Kenapa? Orang tadi dia bilang katanya mau jemput kamu, udah kencan juga."

"Shakira nggak pernah bilang gitu ke dia!"

"Nggak usah teriak juga, Dek."

Arkan tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan seragam sekolah yang sudah rapi dan tas yang tersampir di pundak kanannya.

"Y-ya maaf, Sha cuma kaget aja," ucapnya merasa sedikit bersalah.

"Udah-udah, mendingan sekarang kamu ke depan terus berangkat ya. Kasian dia udah nungguin dari setengah jam yang lalu," ucap Marisa.

"Setengah jam?" bingung Shakira.

"Iya, tadinya Mama mau manggil kamu, tapi kata dia nggak usah," terang Marisa.

"Tapi Shakira belum sarapan, Ma," ucap Shakira dengan melas.

"Mama udah siapin bekal buat kamu sama Devan. Kamu samperin dia gih, kasian dia udah nunggu lama."

"Ya udah, Sha berangkat dulu ya, Ma," ucapnya mencium punggung tangan wanita yang telah merawatnya itu.

"Iya hati-hati."

"Shakira duluan ya, Kak," pamitnya kepada sang kakak.

Arkan hanya membalas dengan elusan lembut di kepala Shakira.

Shakira menuruni tangga dan kini netranya bisa melihat keberadaan Devan di ruang tamu tengah berbincang dengan ayahnya.

"Itu Shakira udah siap," ucap Feri ketika melihat Shakira turun dari tangga.

"Ya udah kalo gitu saya sama Shakira berangkat dulu ya Om. Ngobrolnya kita lanjut kapan-kapan aja," ucap Devan dengan senyum menawan miliknya.

"Nanti kalo Om ada waktu senggang, Om hubungi kamu biar kamu berkunjung ke rumah Om lagi," balas Feri nampak senang dengan kehadiran Devan.

Shakira hanya mendengus saat melihat Devan yang berusaha mencari perhatian dari kedua orang tuanya.

"Siap, Om," balas Devan.

"Shakira berangkat dulu ya, Pa," pamit Shakira, tak lupa mencium punggung tangannya seperti yang ia lakukan pada mamanya.

"Permisi, Om. Assalamualaikum," pamit Devan.

"Waalaikumsalam, hati-hati bawa anak Om," ucap Feri, sedangkan Devan hanya membalasnya dengan acungan jempol.

Saat Shakira ingin menyusul Devan menaiki motornya, Feri menahan pundaknya dan membisikkan sesuatu.

"Papa suka menantu kayak dia," ucap Feri dengan senyuman jahil, sebelum akhirnya Feri membalikkan tubuhnya untuk menuju ke lantai dua.

Kini, Shakira menatap tajam Devan yang telah menaiki motor sport nya.

Simpangan RasaOnde histórias criam vida. Descubra agora