Now Playing
NCT U - My everythingSelamat menikmati cerita ^_^
***
Nggak perlu takut dengan harapan yang kamu bangun sendiri, karena aku sendiri yang akan mewujudkan harapan itu.
***
"Apa kabar?"
Lelaki dengan kaus hitam polos itu hanya tersenyum tipis sembari melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat pada gadis yang tadi menyapanya.
"Kamu apa kabar?" lelaki itu kembali bertanya.
"Sekarang jamannya pertanyaan dibalas pertanyaan, ya?"
"Lebih baik gitu daripada cinta dibalas penghianatan, kan?"
"Bukan gitu konsepnya," ucap gadis itu kesal membuat sang lelaki tertawa singkat.
"Seperti yang kamu liat, aku selalu baik."
Sang gadis hanya menganggukkan kepalanya untuk merespon. Disisi lain, dia berusaha menetralkan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya.
"Habis darimana dan mau kemana?" tanya sang gadis.
"Dari rumah mau ketemu kamu," jawab Andre tidak sepenuhnya jujur, karena nyatanya dia menemui Agas tadi.
Jawaban yang dilontarkan Andre mampu membuat Syifa memunculkan semburat merah di pipinya. Meskipun tipis, Andre tetap tahu jika Syifa tengah menahan malu.
"Apa, sih!" Syifa berusaha menetralkan ekspresinya.
"Itu jawaban paling jujur loh," Andre tidak mau kalah.
"Kalo gitu jawabnya bohong aja deh," ucap Syifa.
"Aneh ya, dikasih jawaban jujur salah, bohong apalagi," ucap Andre mendramatisir.
"Habisnya-"
"Malu, ya?" Andre memotong pembicaraan Syifa.
"Hah?"
"Itu buktinya pipi kamu merah," ucap Andre sembari menunjuk pipi Syifa dengan dagunya.
Syifa melebarkan bola matanya, kedua tangannya spontan dia gunakan untuk menutupi pipinya. Kali ini dia benar-benar malu hanya karena ucapan singkat dari Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpangan Rasa
Teen FictionEND "Ternyata gue emang nggak bisa menang dari si cowok kampung itu ya." "Bahkan kalo dibandingin dari segi apapun, dia seribu kali lebih baik daripada lo." "Udahlah Sha, gue tuh nggak butuh bantuan lo, mending lo pergi jauh-jauh dari gue, enek gue...