Ch40 - Pengalihan rasa luka

94 9 21
                                    

Now Playing
Armada - Awas jatuh cinta

Selamat menikmati cerita ^_^

***

Memang, tidak ada yang salah di antara kita. Kamu dan aku. Kita sama-sama merasakan luka. Tapi, aku memang harus membuat sedikit jarak di antara kita agar tidak ada yang tersakiti nantinya.

***

Arkan menatap gadis yang kini di hadapannya dengan senyum yang terpatri di wajahnya. Keduanya tengah menikmati beberapa makanan yang tersaji di atas meja. Pagi tadi, Arkan memang sengaja untuk mengajak Syifa lunch di kafe langganannya. Dan tentunya, Arkan terpaksa meninggalkan Shakira di sekolah.

"Kenapa tiba-tiba ngajak aku kesini, Kak?" tanya Syifa di tengah aktivitias mengunyahnya. 

"Nggak ada alasan penting sebenernya," jawab Arkan.

"Kenapa aneh gini ya?" Syifa tertawa singkat. Pasalnya, Arkan melarang Syifa untuk memberitahu Shakira jika mereka pergi bersama.

"Makanya dibiasain biar nggak aneh."

"Apa?" bingung Syifa.

"Bukan apa-apa."

Hening. Syifa tidak lagi menjawab perkataan Arkan. Prioritasnya saat ini adalah segera menghabiskan makanan yang kini di hadapannya.

"Pelan-pelan, Syif," tegur Arkan.

"Laper tau, Kak. Aku sengaja nggak makan di kantin soalnya hehe."

"Sengaja?" tanya Arkan tidak paham.

"Iya, kan mau dapet makanan gratis," jawab Syifa membuat Arkan tertawa karenanya.

"Pelan-pelan aja, nggak akan ditinggal juga kok," kata Arkan.

"Ya kan emang harus gitu. Kalo Kak Arkan ninggalin aku disini, aku bakal musuhin Kakak."

"Iya.." balas Arkan kalem.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka menghabiskan makanannya. Kini, keduanya telah sampai di mobil.

"Mau langsung pulang?" tanya Arkan.

"Emang mau kemana lagi?"

"Enggak, tanya aja."

"Kak Arkan aneh deh hari ini. Beneran," kata Syifa tertawa singkat.

"Kenapa aneh?"

"Ya habisnya pagi-pagi udah ngajakin pergi, terus ini tadi traktir aku makan, sikapnya Kak Arkan juga manis banget, udah gitu pake repot-repot nganterin aku pulang," terang Syifa.

"Emang biasanya sikap Kakak nggak manis?"

"Bukan gitu, aduh gimana ya.." bingung Syifa.

"Nggak usah dipikirin," sahut Arkan.

Syifa hanya menganggukkan kepalanya. Sejujurnya, ia memang merasa sedikit aneh dengan sikap Arkan akhir-akhir ini. Biasanya, Arkan hanya akan menyapa dan tersenyum singkat jika berpapasan dengannya. Tapi, akhir-akhir ini Arkan tidak ragu untuk mengajaknya mengobrol walau hanya sebentar.

Simpangan RasaМесто, где живут истории. Откройте их для себя