END
"Ternyata gue emang nggak bisa menang dari si cowok kampung itu ya."
"Bahkan kalo dibandingin dari segi apapun, dia seribu kali lebih baik daripada lo."
"Udahlah Sha, gue tuh nggak butuh bantuan lo, mending lo pergi jauh-jauh dari gue, enek gue...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Begini ya rasanya, ketika seseorang yang kita harapkan kembali, ternyata dia kembali bukan untuk kita, tetapi untuk orang lain.
***
Gadis cantik dengan ransel biru muda itu menghentikan langkahnya saat ada seseorang yang tiba-tiba menghadang perjalanannya.
"Kita ketemu lagi, Syifa," ucapnya.
"I-iya.." balasnya canggung.
"Lama nggak ketemu, lo tetep nggak berubah ya. Masih aja canggung kalo sama gue," ucapnya sembari tertawa kecil.
"Enggak, biasa aja kok," sangkalnya.
"Baguslah kalo gitu, gue lega dengarnya."
Syifa menghela napasnya perlahan, kalimat yang baru saja dia dengar dari lelaki yang ada di hadapannya adalah sebuah penolakan. Walaupun tidak diucapkan secara langsung, Syifa sudah sangat paham apa arti dari kalimat tersebut. Iya, kalimat itu terdengar seperti kode agar Syifa tidak berharap lebih pada lelaki itu.
"Kak Andre kenapa disini?" tanya Syifa berusaha menyembunyikan rasa sesak di hatinya.
"Mau nemuin seseorang, tapi ketemunya malah sama lo."
Lagi, laki-laki bernama Andre itu tertawa hingga membuat Syifa menahan napas selama beberapa detik. Benar, perasaannya tidak berubah. Syifa tetap menyukai lelaki itu bagaimana pun keadaannya.
"O-ohh.." respon Syifa singkat.
Syifa jelas tahu siapa yang dimaksud oleh Andre. Lama tidak bertemu dengan Andre sama sekali tidak membawa dampak yang baik untuk Syifa. Perasaannya pada Andre malah semakin menjadi setiap harinya, tidak berkurang sedikitpun.
Sebelumnya, Syifa memang sudah bertemu dengan Andre secara tidak sengaja. Awalnya, Syifa merasa hari itu adalah hari yang paling bahagia untuknya. Tapi ternyata salah, saat kenyataan mengatakan bahwa Andre kembali bukan untuk dirinya. Pada akhirnya, Syifa akan tetap menangis jika mengingatnya.
"Mau sama gue?" tanya Andre tiba-tiba.
"Hah?"
Syifa mengerjapkan matanya berkali-kali saat mendengar tawaran yang dilontarkan Andre untuknya. Tawarannya sedikit terdengar ambigu.
