Ch48 - Makna dibalik sebuah bunga

72 7 24
                                    

Now Playing
Mahalini feat Nuca - Aku yang salah

Selamat menikmati cerita ^_^

Selamat menikmati cerita ^_^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Aku menuruti permintaanmu untuk memberimu kesempatan. Tapi nyatanya? Kamu sendiri yang menghancurkan kesempatan itu. Apa saat ini wajar jika aku kecewa padamu?

***

Gladys menatap laki-laki yang kini tengah duduk di samping tempat tidurnya. Lebih tepatnya, Gladys bersandar di sandaran tempat tidur, sedangkan Devan duduk di kursi yang terletak di sebelah kiri ranjang Gladys.

Gladys meringis, perasaan tidak nyaman kembali menyerang dirinya saat matanya selalu melihat Devan yang terlihat gelisah sembari melirik jam berwarna hitam di tangan kirinya. Walaupun begitu, tidak banyak yang bisa Gladys lakukan untuk Devan. Dirinya yang menyebabkan Devan disini, tidak mungkin dia mengusir Devan begitu saja walaupun Gladys tahu Devan sangat tidak ingin berada di sampingnya saat ini.

"Devan.." panggil Gladys sembari menggenggam tangan kanan Devan.

"Hm?" respon Devan tersenyum tipis. Gladys tahu, senyum Devan tidak tulus. Senyuman itu, terlihat dipaksakan.

"Kamu gapapa?" Gladys basa-basi.

"Emang aku kenapa?" Devan balik bertanya.

"Aku nyusahin kamu ya?"

Devan terdiam sejenak, matanya menatap lurus pada Gladys. Devan tidak boleh egois, keadaannya menjadi seperti ini bukan karena Gladys. Gladys tidak salah, Devan harus selalu ada untuk Gladys, itu janji Devan dan tidak mungkin Devan mengingkari janjinya sendiri.

"Gapapa, aku sahabat kamu. Wajar kalo kamu minta tolong sama aku," jawab Devan menggenggam balik tangan Gladys membuat Gladys tersenyum.

"Maaf, Devan.." kata Gladys sembari menundukkan kepalanya.

Devan menghela napasnya pelan, jujur Devan juga tidak tega melihat Gladys seperti ini. Sangat tidak mungkin jika Devan menyalahkan Gladys saat ini hanya karena keegoisan dirinya. Bagimanapun juga, separuh hidupnya sudah dia habiskan bersama Gladys.

"Kenapa minta maaf?" tanya Devan.

"Aku bikin kamu susah, Devan."

"Gladys, kamu nggak pernah bikin aku susah. Kamu sahabat aku, kamu penting buat aku. Sebisa mungkin, aku bakal jagain kamu, aku bakal bikin kamu bahagia. Walaupun aku tau, aku nggak bisa ngelakuin itu selamanya karena suatu saat nanti kamu pasti bakal ketemu sama laki-laki idaman kamu. Tapi, kamu harus selalu inget, gimana pun keadaannya nanti, aku selalu ada buat kamu. Enggak perduli, walaupun nantinya aku ataupun kamu udah punya pasangan masing-masing," jelas Devan panjang lebar.

Simpangan RasaWhere stories live. Discover now