END
"Ternyata gue emang nggak bisa menang dari si cowok kampung itu ya."
"Bahkan kalo dibandingin dari segi apapun, dia seribu kali lebih baik daripada lo."
"Udahlah Sha, gue tuh nggak butuh bantuan lo, mending lo pergi jauh-jauh dari gue, enek gue...
Yang suka nonton ftv pasti tahu lagu itu wkwk. Di play yaa..
Selamat menikmati cerita ^_^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Udah suka sama gue belum? Gue pengen jadi pacar lo.
***
"Halo," ucap Shakira ketus.
"Bisa keluar, Sha?" tanya orang di seberang sana.
Shakira terdiam sebentar untuk memikirkan jawaban yang tepat. Sepertinya berbohong sedikit tidak masalah.
"Nggak bisa, gue sibuk."
"Gue di luar," ucap Devan membuat Shakira membulatkan matanya.
"Lo ngapain?!" teriak Shakira karena terkejut.
"Keluar dulu, gue jelasin."
"Lo tuh ngrepotin tau nggak!"
Walaupun Shakira sangat malas untuk menemui Devan, namun tak urung ia segera bergegas untuk menemuinya. Saat sampai di depan pintu rumahnya, Shakira segera membuka pintu dengan kasar hingga membuat Devan sedikit kaget.
Kini Shakira bisa menemukan Devan tengah tersenyum manis sembari menatapnya. Shakira sendiri merasa was-was karena melihat penampilan Devan dari atas sampai bawah. Perasaannya mulai tidak enak.
"Ikut gue, yuk!" ajak Devan dengan tersenyum manis.
Shakira memutar bola matanya malas saat tebakannya seratus persen benar. Devan selalu saja mengganggu waktunya.
"Enggak," tolak Shakira.
"Ayo lah, Sha. Sebentar aja," bujuk Devan.
"Gue bilang enggak ya enggak!" sentak Shakira.
"Buat gue seneng dong Sha, sekali-sekali," pinta Devan dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
"Apa untungnya buat gue?" tanya Shakira malas.
"Lo juga ikutan seneng, gue jamin itu," ucap Devan dengan yakin.
Shakira terlihat berpikir sebelum menjawab perkataan Devan. "Oke, tapi lo nggak boleh protes dengan keputusan gue."
"Oke, gue tunggu." Setelah itu, Shakira kembali masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap.
