Ch27 - Kejadian yang sebenarnya

105 12 15
                                    

Now Playing
Tangga - Cinta tak mungkin berhenti

Selamat menikmati cerita ^_^

"Kasian banget sih hidup lo, miris tau nggak," kata seseorang yang kini berdiri di belakang Agas.

Agas spontan berbalik untuk melihat siapa orang yang mengganggu ketenangannya.

"Kenapa? Mau nyangkal omongan gue?" lanjut orang itu.

"Gue nggak ada urusan sama lo," ucap Agas.

"Oh ya? Setelah semua yang terjadi?"

"Maksud lo apa?" tanya Agas.

"Nggak usah sok nggak tau apa-apa deh, lo pikir gue ini cewek bodoh yang nggak tau semua kelakuan lo?" tanya Amara sarkas.

"Kalo nggak ada yang penting, gue pergi," ucap Agas.

"Lo suka sama gue?" pertanyaan yang dilontarkan Amara membuat Agas menghentikan langkahnya secara tiba-tiba.

"Nggak usah sok tau."

"Ternyata lo emang bego ya," kekeh Amara.

"Terserah apa kata lo," ucap Agas singkat.

"Seandainya gue bilang kalo gue yang nyelakain Shakira, lo mau apa?" pancing Amara

Agas mematung di tempatnya, ia menatap Amara tajam. Hari ini Agas mengetahui satu fakta yang membuat ia sangat terkejut.

"Maksud lo apa, hah?!" bentak Agas yang sudah terpancing emosi.

"Gue tau kalo lo suka sama gue," terang Amara.

"Kenapa lo bawa-bawa Shakira?" tanya Agas tidak terima.

"Gue pikir lo nggak buta, kalo gue suka sama Devan. So, gue manfaatin lo buat nyelakain Shakira."

"Jadi waktu itu-"

"Iya, malam itu gue yang jebak lo buat dateng ke sekolah dan ngebuat seolah-olah lo yang nyelakain Shakira," potong Amara menatap Agas sinis.

"Licik banget lo," Agas tersenyum miris.

"Lo pikir dengan lo ngirim gue puisi setiap pagi itu bakal bikin gue jatuh cinta sama lo? Tolong lah, Gas, lo itu bukan level gue, pinter aja nggak cukup buat gue," ucap Amara remeh.

Agas menatap Amara kaget, tidak menyangka jika Amara mengetahui jika dirinya mengirim puisi cinta setiap pagi di loker gadis itu. Agas memang sangat menyukai Amara.

"Nggak usah kaget, toh ini keuntungan buat gue ngehancurin Shakira. Gue yakin lo pasti mau lah liat orang yang lo suka ini bahagia," Amara tersenyum sinis sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Gue cuman mau bilang itu aja, dan jangan harap gue mau sama cowok gembel kayak lo." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Amara meninggalkan Agas yang kini berdiam diri.

"Bego banget sih lo, Gas. Bisa-bisanya lo percaya gitu aja sama orang," ucap Agas menjambak rambutnya frustasi saat mengingat kejadian di mana ia menemukan Shakira pingsan di dalam gudang.

Flashback on

"Agas!" teriak Karina, teman seangkatannya.

"Ada apa?" tanya Agas to the point.

"I-itu," ucap Karina dengan nafas tersengal.

"Kenapa?" Agas sudah tidak sabar.

"Amara, Gas, Amara!" panik Karina.

Agas tercekat, pikirannya kosong. Ia seketika panik saat mendengar nama seorang gadis yang kini ia sukai.

"Dia dikunci di gudang sekolah, Gas. Dia dicelakain sama orang," ucap Karina tidak bisa menahan tangis.

Simpangan RasaWhere stories live. Discover now