Ch28 - Perasaan tidak baik

99 11 9
                                    

Now Playing
Rossa - Aku bukan untukmu

Selamat menikmati cerita ^_^

***

Seolah memperhatikan, tapi pikiran kemana-mana.

***

"Sha! Ya ampun kenapa lo bisa kayak gini, sih!" Syifa berteriak heboh saat sampai di ruang rawat Shakira.

Shakira hanya tersenyum tipis untuk merespon Syifa. Pertanyaan Syifa tidak perlu dijawab, toh dia pasti sudah tahu, kan?

"Gimana keadaan lo?" tanya Syifa sembari mendudukkan dirinya di kursi yang terletak di samping brankar. Perempuan itu, belum ada satu menit ia heboh dan berteriak sangat kencang, ia sudah bisa kembali mengendalikan tingkahnya. Sepertinya, Syifa memang tidak cocok untuk menjadi perempuan yang heboh dan berisik seperti Shakira.

"Seperti yang lo liat, gue baik-baik aja kok," jawab Shakira.

Syifa menatap Shakira penuh selidik, seakan belum puas dengan jawaban Shakira.

"Nggak usah takut, gue lebih kuat dari yang lo kira," kata Shakira saat melihat raut khawatir dari wajah Syifa. Sebenarnya ia merasa kesal, semua orang menganggapnya lemah saat ini, padahal ia merasa baik-baik saja. Iya baik, fisiknya. Bukan hatinya.

"Syukurlah kalo gitu," ucap Syifa lega, "oh iya, lo di sini sendiri? Si Devan mana?" lanjutnya sambil memandang ruang rawat Shakira, berusaha mencari keberadaan Devan.

Shakira seketika terdiam saat mendengar pertanyaan yang Syifa lontarkan. Lidahnya terasa kaku untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Syifa.

"Sha? Kenapa diem?" tanya Syifa saat tidak mendapatkan jawaban dari Shakira.

"Enggak," jawab Shakira singkat.

Semenjak kejadian tadi, Devan memang meninggalkan Shakira seorang diri. Yang terakhir Shakira lihat, saat Devan keluar dari ruangannya adalah wajah Devan yang sedikit sendu saat menatapnya. Sialnya, Shakira jadi merasa bersalah saat mengingat itu semua.

"Ya udah lo mau apa? Gue bawa parsel nih," tawar Syifa.

"Lo ke sini sama siapa?" bukannya menjawab pertanyaan dari Syifa, Shakira malah balik bertanya.

"Sama Kak Arkan," jawabnya singkat.

"Terus sekarang Kak Arkan di mana?"

"Nggak tau, tadi dia bilang sih ada urusan bentar."

"Oh gitu."

"Em, Sha, soal orang yang nyelakain lo-"

"Gue udah tau kok," jawab Shakira menyela perkataan Syifa.

Syifa membulatkan matanya, ia pikir Shakira belum mengetahuinya. Padahal niat awal Syifa adalah membuat Shakira berpikir jika orang yang mencelakainya adalah orang iseng. Syifa takut Shakira merasa kecewa. Ayolah, siapa yang tidak akan kecewa jika orang yang selama ini kita bela mati-matian tapi malah berusaha untuk mencelakai kita?! Syifa yakin, tidak ada orang yang tidak merasa kecewa, walau itu Shakira sekalipun.

"Jangan benci dia, Sha," kata Syifa membuat Shakira menatapnya.

"Kenapa?"

"Emang lo yakin kalo Agas yang ngelakuin ini semua?" Syifa masih berusaha untuk meyakinkan Shakira jika ini semua bukan perbuatan Agas.

Shakira terdiam, sejujurnya jauh dalam lubuk hati, Shakira tidak yakin jika ini perbuatan Agas. Tetapi mengingat bagaimana Devan tadi, Shakira jadi sedikit ragu. Ah sial, Shakira kembali memikirkan Devan. Di mana lelaki itu? Shakira cemas.

Simpangan RasaWhere stories live. Discover now