Ch18 - Perasaan berbeda

124 23 17
                                    

Now playing
Mawar De Jongh - Sedang Sayang Sayangnya

Selamat menikmati cerita ^_^


Akhir-akhir ini, Shakira jarang bahkan tidak pernah bertemu dengan Devan saat di sekolah. Tepatnya, semenjak insiden di kantin waktu itu. Bukannya Shakira merasa kehilangan, hanya saja ada rasa sedikit tidak nyaman dalam diri Shakira.

Shakira tidak menutup mata untuk mengakui jika Devan memang hampir sempurna, tapi bukannya manusia memang tidak ada yang sempurna?

Seribu kali Shakira mencoba menampik dan menolak keberadaan Devan, maka seribu kali juga Devan akan terus berusaha mendekatinya. Shakira hanya berharap jika suatu saat nanti tidak akan ada orang yang tersakiti karenanya.

"Ck, kenapa gue malah mikirin Devan sih," gerutu Shakira saat sadar ada yang tidak beres dengan otak dan pikirannya.

Shakira menutup bukunya, tubuh dan pikirannya sudah tidak sanggup untuk menampung materi yang dibacanya. Pikirannya bercabang membuat ia melamun, hingga suara notifikasi dari ponselnya membuatnya tersadar.

Mba, ini saya dari ojek online, pesanan makanannya sudah sampai di depan rumah. Terimakasih.

Kira-kira seperti itu pesan yang diterimanya. Seingat Shakira, ia tidak pernah memesan makanan.

"Ini salah kirim apa ya," bingung Shakira.

Lelah menduga-duga, ia segera keluar dari kamarnya dan menemui si abang ojek online yang kini menunggunya di depan rumah.

Saat sampai di lantai bawah, ia membuka pintu yang menjulang tinggi di hadapannya.

"Em, maaf, Mas?" sapa Shakira saat melihat lelaki yang mengenakan jaket berwarna hijau tengah berdiri membelakanginya.

"Atas nama Mba Shakira?" tanya abang ojek online tersebut.

"Iya, tapi seingat saya, saya nggak pesen makanan lewat online."

"Tapi alamatnya benar di sini mba."

Shakira mengernyitkan dahinya samar, atau mungkin ini pesanan Kak Arkan tetapi atas nama dirinya? Bisa jadi, pikir Shakira.

"Oh gitu, bentar ya, Mas, saya ambilin uang dulu."

Tanpa menunggu jawaban dari abang ojek online, Shakira segera menuju kamar untuk membayar makanan yang entah dari siapa.

Beberapa menit setelahnya, Shakira kembali ke depan rumah untuk membayar, tapi yang dilihatnya kini tidak sesuai dugaan.

"Lo?!" kaget Shakira.

"Malam, princess," sapa Devan dengan senyum hangatnya.

"Lo ngapain ke sini!" Shakira menuntut penjelasan dari Devan.

"Mau mastiin keadaan princessnya pangeran Devan," balas Devan.

Shakira hanya memandang Devan dengan tatapan tajamnya.

"Loh, abang ojek onlinenya kemana?" bingung Shakira saat hanya mendapati Devan di depan rumahnya.

"Udah gue suruh pergi," sahut Devan.

"Jangan-jangan lo yang kirim makanan ke rumah gue?!" tuduh Shakira kepada Devan.

Devan hanya menganggukkan kepalanya seakan hal tersebut bukanlah hal yang besar.

"Ya ampun, Devan, lo gila apa gimana sih!" teriak Shakira kesal.

"Shakira sayang, dengerin gue ya, kalo gue nggak pake cara itu, lo nggak bakal bukain pintu buat gue. Udah gitu nomer gue juga lo blockir semua, gue udah nggak kuat nahan kangen gue sama lo sampe besok," ucap Devan dramatis.

Simpangan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang