Sweet, Sweeter, Sweetest

5.8K 490 175
                                    


Lee Felix adalah seorang mahasiswa yang terkenal absurd di jurusannya. Pemuda manis itu memiliki wajah dengan perpaduan tampan, cantik, dan indah yang sangat pas dan membuat orang-orang mengaguminya. Sayangnya wajah dan sikapnya benar-benar berbanding terbalik. Jika dilihat sekilas pemuda manis itu terlihat seperti anak manis yang patuh, tapi kenyataannya Felix tidak bisa diam dan mulutnya sangat suka berceloteh tidak jelas dengan melempar candaan yang garing.

"Kemarin teman ayah berkunjung ke rumah dan karena bunda sedang pergi keluar dengan kak Chan jadilah aku yang membuatkan minum untuk tamu, dan apa kau tau apa yang aku buat?" Tanya Felix dengan antusias pada Jisung yang sedang asik memakan baksonya di kantin.

"Aphwa?" Tanya Jisung dengan tidak jelas karena mulutnya penuh dengan bakso yang sedang dikunyahnya.

"Teh hangat!"

Jisung melirik malas ke arah Felix kemudian kembali melanjutkan makannya tanpa mau menanggapi ucapan sahabatnya yang sedang dalam mode absurd. Lebih baik diam daripada emosi jika menanggapi Felix, begitu pikirnya.

"Aku belum selesai bercerita!" Ucap Felix masih menggebu tanpa menyentuh baksonya yang jadi semakin dingin.

"Hm. Lanjutkan," ucap Jisung dengan setengah hati sembari meminum es jeruknya.

"Aku salah memasukkan micin ke dalam tehnya karena aku pikir itu gula."

Jisung melotot kaget sampai hampir menyemburkan minumannya. Pemuda itupun dengan segera menatap ke arah Felix dengan matanya yang membulat, dan setelahnya sudah siap mengomeli Felix seperti biasa.

"Kau harus periksa mata! Bagaimana bisa kau tidak mengenali bentuk dari gula? Apa kau mau meracuni tamu ayahmu?!"

"Awalnya aku merasa bersalah, tapi setelah dipikir-pikir lagi itu merupakan pengetahuan yang bagus."

"Pengetahuan apanya?!"

Jisung emosi. Hidungnya sudah kembang kempis karena menahan diri untuk tidak menghujat sahabatnya yang paling menggemaskan itu. Iya, bukan menggemaskan dalam artian lucu tapi menggemaskan karena ucapan Felix selalu mengetes kesabarannya.

"Jika micin dimasukkan ke dalam minuman, maka minuman itu menjadi asin. Kau harus mencobanya, Ji. Hitung-hitung menambah kadar micin dalam darah."

"Gila! Lee Felix memang gila! Ini makan saja agar kau tidak banyak bicara!"

Jisung menyendokkan bakso ke dalam mulut Felix dan dengan senang hati pemuda manis itu memakan baksonya dengan perasaan bangga karena pengetahuannya soal micin jadi bertambah. Kalian bisa lihat kan seberapa besar keanehan Lee Felix?

"Permisi, apa kami boleh duduk disini? Hanya tempat ini yang kosong."

Jisung dan Felix serempak menoleh kemudian dua pemuda itu segera menganggukkan kepala mengizinkan dua pemuda yang baru datang untuk duduk di hadapan mereka.

"Maaf jika mengganggu pembicaraan kalian," ucap salah satu dari dua orang itu.

"Santai anggap saja rumah sendiri," celetuk Felix membuat orang yang tadi bicara tersenyum mendengarnya.

"Diam Fel," ucap Jisung sembari menyenggol Felix dengan lengannya.

"Tidak apa-apa. Aku Lee Minho, siapa nama kalian?" Tanya Minho membuat Felix tersenyum senang. Felix itu suka berkenalan dengan orang baru karena itu artinya ada korban baru untuk ia jahili. Ya, si perusuh itu.

"Salam kenal, aku Park Seojun. Aku senang bisa bertemu sesama aktor di kampus ini," jawab Felix membuat Jisung melotot galak padanya.

"Namanya Lee Felix dan aku Han Jisung. Maaf, temanku ini memang suka bicara seenaknya," ucap Jisung yang merasa tidak enak meskipun Minho menanggapinya dengan tertawa.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now