Yours, Mine

3.7K 395 130
                                    

Sequel Shut Up, Felix!

Song recommendation
Kurt Hugo Schneider, Joseph Vincent - Falling In Love







Ketika sesuatu yang sebelumnya kau hindari berubah menjadi hal yang sangat berarti di hidupmu, maka hal itu akan membuatmu belajar bahwa segala hal di dunia bisa berubah dengan sendirinya tanpa diduga. Seperti halnya Changbin, dulu ia sangat kesal ketika Felix terus merecokinya dengan tingkah ajaibnya, namun sekarang keadaan telah berbalik dimana ia akan menerima apapun yang Felix lakukan. Ah, sepertinya predikat Felix sebagai tuyul kesayangan warga juga berlaku padanya. Iya, Felix itu... Tuyul kesayangn Changbin juga.

"Chang lihat!"

Felix menunjukkan selembar kertas dengan senyum sumringah yang merekah di bibirnya. Suara berisik dari para siswa di sekelilingpun tak bisa menyamarkan suara penuh semangat dari pemuda manis itu. Changbin tersenyum tipis melihat selembar kertas yang Felix pegang kemudian tangannya bergerak mengusak gemas rambut Felix dengan perasaan bangga. Felix berhasil melewati ujiannya dengan baik dan si tuyul menggemaskan itu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan membuat Changbin senang karena kerja keras Felix beberapa bulan terakhir membuahkan hasil.

"Selamat ya, kau sudah bekerja keras," ucap Changbin dengan tersenyum tulus membuat Felix ikut tersenyum senang bersamanya.

"Ini semua karena Chang yang terus mengajariku seperti seorang majikan menyuruh budaknya! Terima kasih Chang!"

Changbin sudah terbiasa mendengar ucapan aneh keluar dari bibir Felix, tapi tetap saja terkadang ia masih kesal ketika mendengar Felix bicara hal aneh. Tapi untuk kali ini ia akan membiarkannya karena tidak ingin membuat kebahagiaan Felix terganggu dengan omelannya.

"Jadi, apa kita akan bertunangan secepatnya?" Tanya Felix dengan semangat membuat Changbin mendadak gugup.

Baiklah, Changbin sendiri yang menjanjikan itu tapi ia juga belum mempersiapkan apapun untuk acara pertunangan mereka. Ah iya, biasanya orang-orang akan melakukan acara lamaran terlebih dulu sebelum bertunangan, lalu apakah ia harus melakukannya? Tapi baginya itu terasa aneh dan memalukan karena ia tidak tau cara melakukan hal-hal romantis.

"Kita pikirkan nanti, ayo pulang dulu."

Changbin menarik pelan tali tas Felix agar ikut dengannya namun pemuda manis itu masih tetap diam tanpa mau mengikuti Changbin membuat pemuda itu kembali menoleh ke arah kekasihnya. Eh? Kekasih? Ok, mereka sudah berciuman dan Changbin sudah memberikan cincin pada Felix, itu bisa disebut sebagai awal mereka menjadi sepasang kekasih kan? Atau tidak? Entahlah.

"Ada apa?" Tanya Changbin yang merasa aneh ketika Felix hanya diam menatapnya.

"Jawab dulu."

"Belum waktunya kita membahas soal ini, Fel."

"Kenapa Chang terdengar ragu? Jawab saja iya atau tidak."

Felix menatap Changbin dengan serius dan hal itu benar-benar membuat Changbin kebingungan karena Felix belum pernah menunjukkan ekspresi seperti ini sebelumnya. Changbin segera menggandeng tangan Felix ke tempat yang lebih sepi kemudian pemuda itu mengusap pelan pipi Felix sebelum kemudian mencubitnya pelan.

"Iya, kita pasti bertunangan tapi biarkan aku mempersiapkan semuanya dulu ya?" Ucap Changbin dengan terus terang.

Felix mengangguk semangat kemudian si tuyul menggemaskan itu mengaitkan tangannya pada lengan Changbin dan mereka berjalan beriringan menuju halaman parkir sekolah. Changbin semakin bingung sekarang, perubahan mood Felix benar-benar luar biasa tidak terduga. Meski begitu, Changbin tetap betah berdekatan dengan si biji ketumbar yang menggemaskan itu kok.






Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now