Rely On Me II

4K 323 72
                                    

Warn!Sex scene




"Jangan terus menatapku seperti itu, aku minta maaf."

Changbin memberikan secangkir minuman hangat pada Felix yang masih diam sembari menatapnya. Felix sudah mengenakan pakaiannya dan kini pemuda manis itu duduk di tepi ranjang dengan sesekali menatap nyalang ke arah Changbin yang kini duduk di sofa sembari menatapnya.

"Kembalikan ponselku," ucap Felix dengan ketus.

Felix tak lagi mempedulikan masalah sopan santun ketika bicara pada Changbin. Sebelumnya ia mencoba menghargai lelaki itu yang baru 2 bulan menjadi ayah tirinya, namun kini ia tak sudi mengakuinya sebagai ayah tiri karena sudah melecehkannya. Ia muak dan ingin secepatnya pergi dari sana.

"Kau belum menerima permohonan maafku, jadi aku tidak akan mengembalikan ponselmu," jawab Changbin dengan santai.

Felix berdecih sebelum kemudian menenggak habis minuman yang Changbin berikan padanya. Ia tak sudi menerima permohonan maaf dari lelaki bajingan yang sudah menyentuh tubuhnya. Ia sudah diculik, dilecehkan, dan juga direndahkan oleh seseorang yang seharusnya menjaganya, jadi tidak ada alasan baginya untuk memaafkan Changbin kan?

"Keras kepala," ucap Changbin dengan pelan sembari terus menatap ke arah Felix yang kini meringkuk di tengah ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh mungilnya.

Beberapa menit ruang kamar itu diisi dengan keheningan. Felix sibuk dengan pemikirannya sedangkan Changbin hanya diam memperhatikan setiap pergerakan yang Felix buat. Changbin benar-benar aneh dan Felix masih tak dapat menebak tujuan Changbin melakukan semua ini.

Detik jam terus terdengar di dalam kamar hingga pergerakan di ranjang membuat Changbin semakin memperhatikan Felix dengan lekat. Felix merasa udara menjadi panas sehingga pemuda manis itu menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebagian selimut jatuh ke lantai.

"Ada apa?" Tanya Changbin yang hanya dijawab dengusan oleh Felix yang masih berbaring dengan memunggunginya.

Felix merasa tenggorokannya menjadi kering dan udara di kamar itu terasa semakin panas dibanding sebelumnya. Pemuda manis itupun mengubah posisinya menjadi duduk kemudian menoleh menatap Changbin yang masih terus memperhatikannya.

"Aku tau kau sangat kaya, tapi apa kau tidak mampu memperbaiki pendingin ruangan yang rusak? Kenapa disini panas sekali?"

Sebelah alis Changbin terangkat kemudian lelaki tampan itu melempar remote pendingin ruangan ke arah Felix yang segera menangkapnya. Felix mengerutkan keningnya ketika remote menunjukkan suhu paling rendah, tapi kenapa masih terasa panas?

"Apa benar-benar rusak?" Gumam Felix dengan ekspresi polosnya.

"Lepas saja pakaianmu jika kau masih merasa panas," ucap Changbin membuat Felix seketika menatapnya dengan tajam.

"Kau lelaki tua yang mesum."

"Siapa yang kau panggil dengan lelaki tua? Aku hanya 10 tahun lebih tua darimu," ucap Changbin mengutarakan protesnya yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Felix.

Felix memilih mengabaikan Changbin dan mencoba mencari cara agar kamar itu sedikit terasa lebih dingin. Pemuda manis itu bangun dari ranjang dan membuka pintu kaca menuju balkon untuk mendapatkan udara segar, namun anehnya ia masih merasa panas dan semakin tidak nyaman. Sebenarnya ada apa dengan dirinya?

"Aku bisa membantumu melepas pakaian jika kau masih merasa panas," ucap Changbin sembari berjalan mendekati Felix membuat pemuda manis itu merasa was-was.

"Tidak, jangan mendekatiku!"

Changbin tak menggubrisnya dan justru tersenyum miring melihat Felix yang terlihat panik ketika ia mendekat. Lelaki itu semakin berjalan mendekat sebelum kemudian mengukung tubuh Felix hingga pemuda manis itu tak bisa melarikan diri darinya.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now