Sure, My Pleasure II

2.8K 310 80
                                    

Dua pekan setelah Changbin dan Felix melakukan pergumulan panas di ruang manajer, pengumuman soal karyawan yang mendapat kenaikan jabatan keluar. Nama Changbin terpampang di bagian atas sejajar dengan jabatan barunya. Lelaki itu mengangguk puas, ternyata Felix menepati ucapannya namun ia tidak menyangka jika pemuda msnis itu memberikan kenaikan jabatan yang sangat signifikan padanya.

Sejujurnya Changbin tidak berharap banyak soal jabatan barunya, ia hanya berharap setidaknya menjadi seorang kepala bagian, tapi siapa sangka jika seorang anak direktur bisa dengan mudah memindahkannya menjadi sekretaris direktur? Itu merupakan kenaikan jabatan yang terlihat mencurigakan namun karyawan lain tidak berkomentar buruk lantaran Changbin memang dikenal sebagai karyawan yang cekatan dan dapat diandalkan.

Triing

Telepon di meja Changbin berdering. Lelaki itu bergegas mengangkatnya dan sesuai dugaannya suara Felix terdengar sesaat setelah ia menempelkan gagang telepon ke telinganya.

"Ke ruanganku sekarang dan bawa juga ponselmu," ucap Felix tanpa basa-basi sebelum kemudian langsung menutup panggilannya.

Changbin segera mengantongi ponselnya kemudian tanpa banyak bicara lelaki itu pergi ke ruang manajer diiringi ucapan selamat dari beberapa karyawan yang berpapasan dengannya.

Tok tok

"Permisi pak," ucap Changbin setelah dirinya dipersilahkan untuk masuk.

Changbin membungkuk menyapa namun Felix hanya menatap datar ke arahnya. Changbin tidak peduli, toh ia sudah paham bagaimana watak Felix yang sebenarnya.

"Aku sudah menepati ucapanku, sekarang berikan ponselmu padaku," perintah Felix sembari mengulurkan tangannya untuk menerima ponsel hitam milik Changbin.

Felix terlihat sibuk mengutak-atik ponsel Changbin sebelum kemudian pemuda manis itu meletakkannya di meja sembari menatap lurus ke dalam mata lelaki itu.

"Jangan pernah buka mulutmu soal kejadian saat itu atau aku akan mematahkan penismu tanpa ampun," ancam Felix yang hanya ditanggapi gumaman tidak minat dari Changbin.

Felix berdiri dari duduknya kemudian pemuda manis itu mendekati Changbin yang kini berdiri di depan mejanya.

"Berhenti memakai kemeja yang terlalu ketat dan kau seharusnya mengenakan kaos di dalamnya," ucap Felix sembari menepuk dada Changbin yang terlihat bentuknya karena lelaki itu mengenakan kemeja dengan ukuran yang sangat pas di tubuhnya.

"Kau pikir orang-orang tidak terganggu dengan ini?" Tanya Felix sembari menekan puting Changbin dari luar kemejanya.

"Saya rasa tidak ada yang mempermasalahkan hal ini," ucap Changbin sembari menyingkirkan tangan Felix dari dadanya.

"Tapi kenyataannya ada!"

"Manajer Lee, hanya anda yang mempermasalahkannya kan?"

Felix terdiam membuat Changbin tersenyum miring pada pemuda manis itu.

"Lain kali jangan memakai celana yang terlalu ketat, pantat anda terlalu menggoda untuk dilihat," ucap Changbin dengan nada menyebalkan sebelum kemudian membungkuk pada Felix.

"Saya permisi dulu, manajer Lee," ucap Changbin sembari meremat pantat Felix sebelum kemudian pergi dari ruang manajer.

"Tch dia pikir dia siapa?" Gumam Felix yang kemudian duduk di tempatnya dengan kesal.









Hari itu Changbin kembali lembur menyelesaikan pekerjaannya sebelum dirinya pindah tugas. Kali ini ada dua orang karyawan lainnya yang juga tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Lampu ruang manajerpun masih menyala menandakan Felix masih ada di dalam entah melakukan apa.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now