Sure, My Pleasure IV

4.3K 306 133
                                    

Warn! Rough sex, explicit, swear words
NC-21+







Suara kecipak bibir terdengar mengisi keheningan malam. Lidah yang saling bertaut menghantarkan nafsu yang semakin menguasai tubuh. Rasa nikotin bercampur mint dari mulut Changbin membuat Felix semakin bergairah hingga pemuda manis itu mulai menyentuh tubuhnya yang sudah telanjang bulat. Awalnya Felix cukup takut menghadapi kemarahan Changbin namun kini pemuda manis itu telah memasrahkan dirinya di bawah kungkungan lelaki itu.

"Mhh ahh.."

Desahan lembut terdengar tat kala gigi Changbin bertemu dengan leher Felix. Lelaki itu menggigit kulit pemuda manis itu kemudian mulai memainkan lidahnya untuk menghisap kuat leher Felix hingga meninggalkan bekas kemerahan disana.

"Nghh."

Tangan Felix melingkar di punggung Changbin, sesekali jemarinya mengusap pelan punggung lelaki itu ketika ia merasakan gairahnya meningkat. Felix sudah dikuasai nafsu dan pemuda manis itu tak peduli jika nantinya Changbin akan benar-benar menghabisinya di ranjang lelaki itu.

Changbin melepas pakaiannya hingga tubuh telanjangnya terekspose di depan Felix yang menatapnya dengan kehausan. Ini merupakan kali pertama Felix melihat Changbin telanjang dan lelaki itu terlihat begitu menggoda hingga membuat lubangnya terasa berkedut membayangkan kejantanan lelaki itu memasuki tubuhnya.

"Bisakah kita langsung ke inti?" Tanya Felix dengan mata yang tak lepas dari kejantanan Changbin yang menggoda.

Changbin merendahkan tubuhnya hingga kejantanan mereka bertemu menghantarkan sengatan kenikmatan yang luar biasa. Mata Felix terlihat sayu dan lubangnya semakin menginginkan sesuatu untuk menyambanginya. Ia ingin dipuaskan dengan hentakan dan juga geraman kenikmatan dari lelaki gagah di atasnya.

"Apa yang kau minta maka aku akan melakukan sebaliknya," bisik Changbin di samping telinga Felix sebelum kemudian lelaki itu bangun dari ranjang membuat Felix mendengus kesal.

"Kau mau pergi kemana?!" Ucap Felix dengan nada kesal yang begitu jelas, kemudian pemuda manis itu mengerutkan keningnya ketika ia melihat sebuah tattoo serigala dengan ukuran sebesar telapak tangan terlukis indah di punggung Changbin. Ah ini pertama kalinya ia melihat tattoo itu.

Changbin terlihat mengambil sesuatu dari laci di kamarnya sebelum kemudian lelaki itu berbalik kembali ke ranjang dengan ekspresi dinginnya. Felix menyipitkan matanya untuk melihat apa yang Changbin bawa hingga kedua manik matanya membola dengan tubuh yang refleks bergerak mundur.

"Kenapa Lee Felix? Kau takut?" Tanya Changbin dengan tenang namun terdengar menyeramkan.

"A-apa yang kau lakukan?" Ucap Felix dengan terbata ketika tiba-tiba Changbin mengarahkan sebuah pisau lipat ke wajahnya.

"Patuh padaku atau kulit mulusmu ini akan memiliki bekas luka," ancam Changbin dengan serius membuat tubuh Felix bergetar ketakutan.

"Kau mengerti bocah?" Tanya Changbin dengan seringai di wajahnya.

Felix mengangguk takut membuat Changbin tersenyum puas sebelum kemudian menyimpan pisau lipatnya di nakas. Lelaki itu menarik kaki Felix dengan kuat hingga pemuda manis itu terseret ke tengah ranjang sebelum kemudian ia berlutut mengangkang di hadapan wajah Felix yang kini berbaring di bawahnya.

"Lakukan tugasmu dengan baik," perintah Changbin dengan mutlak.

Felix bergerak menggenggam kejantanan Changbin dengan tangan yang bergetar kemudian pemuda manis itu mulai menjilat batang kejantanan lelaki itu dengan hati-hati. Changbin yang tidak sabar segera menahan kepala Felix kemudian lelaki itu menjejalkan kejantanannya hingga tenggelam di dalam mulut hangat pemuda di bawahnya.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now