Brother 4

3.7K 344 69
                                    

Another oneshoot from brother series
(TW 1 & 2)






"Perhatikan dengan benar!"

Felix menguap lebar kemudian anak manis itu menyandarkan kepalanya pada meja belajarnya membuat kakaknya menjadi geram lantaran Felix sangat sulit untuk belajar.

"Seo Felix."

"Belajarnya besok lagi saja, aku mengantuk mau tidur siang!"

Changbin, kakak dari Felix itu mengangkat kepala adiknya kemudian memberikan sebuah pena ke tangan Felix membuat anak manis itu cemberut dengan menggemaskan.

"Kenapa kakak sangat suka memaksa?"

"Kenapa kau tidak mau belajar? Kalau kau belajar setidaknya 30 menit setiap hari kakak tidak akan memaksamu seperti ini."

"Aku tidak suka belajar, lebih baik main game saja."

Felix bangun dari duduknya dan buru-buru kabur dari kamar kakaknya, tapi Changbin lebih gesit dengan menarik tangan Felix sampai duduk kembali di kursinya. Kali ini Changbin menahan pinggang adiknya agar anak manis itu tidak lagi kabur.

Ada alasan tersendiri mengapa Changbin memaksa adiknya seperti itu. Nilai ulangan Felix terakhir kali ia lihat sangatlah turun dari biasanya. Hal itu dikarenakan pembelajaran daring membuat Felix bermalas-malasan dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain game. Kalau sudah begitu tentu saja Changbin harus turun tangan memaksa anak itu agar mau belajar.

"Kak aku mengantuk."

Felix merajuk sembari menggesekkan pipinya ke lengan kakaknya dengan manja, tapi Changbin tidak luluh karena ia sudah hafal dengan akal-akalan adiknya itu.

"Jangan berbohong atau kakak akan memotong uang jajanmu."

"Ah kakak jahat!"

Felix ngambek. Bibirnya maju sekian senti dengan tangan yang dilipat di depan dada. Changbin sih tidak ambil pusing, anak SMP yang baru mulai pubertasi memang sering bertingkah seperti itu.

"Kerjakan soal itu. Jika kau bisa mengerjakan setidaknya 5 soal dengan benar kakak akan mentraktir es krim sepuasnya nanti."

Felix melirik malas ke arah kakaknya. Tawaran itu sangat menggiurkan tapi ia harus bertahan dengan acara ngambeknya agar kakaknya mengalah.

"Tidak suka es krim. Aku kan sudah besar, untuk apa memakan makanan manis seperti itu."

Sebelah alis Changbin terangkat. Pemuda itu mencondongkan tubuhnya ke arah Felix kemudian menaik turunkan alisnya dengan menyebalkan.

"Kakak sedang apa?"

"Mencoba membujuk adik kesayangan kakak agar mau belajar. Kau yakin tidak mau es krim?" Tanya Changbin sekali lagi untuk menggoda adiknya agar mau menurutinya untuk belajar.

"Tentu saja," jawab Felix dengan mantap meski sebenarnya sangat menginginkan es krim yang kakaknya tawarkan.

"Padahal kakak sudah memesan es krimnya, kalau begitu biar kakak berikan pada Jisung saja nanti."

"Mana bisa begitu!"

Mata Felix membola tanda protes pada kakaknya. Anak manis itu kemudian menarik bukunya dan mulai mengerjakan soal yang Changbin berikan dengan bibir cemberut yang menggemaskan.

Changbin tersenyum geli melihat Felix yang seperti itu. Perlahan tangan Changbin bergerak mengusap sayang kepala adiknya dan memberikan kecupan di pucuk kepala anak itu sebelum kemudian bangun dari duduknya.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now