Sweet, Sweeter, Sweetest VI

3.3K 450 135
                                    


Perlahan Changbin melepas pagutan bibirnya kemudian menatap wajah Felix yang kini memerah dengan mata yang masih tertutup. Ia akui dirinya tak lagi bisa menahan diri ketika Felix terus menggenggam tangannya. Setelah bergelut dengan pikirannya ia memberanikan diri untuk mencium pemuda manis itu dan mengesampingkan rasa gengsinya.

Tangan Changbin bergerak pelan mengusap pipi Felix sebelum kemudian kembali duduk di kursinya bersamaan dengan Felix yang mulai membuka mata. Suasana di mobil kini begitu canggung lantaran Changbin bingung harus mengatakan apa dan Felix yang masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

"Changbin."

Changbin hanya diam dan tidak berani menoleh ke arah Felix karena ia merasa malu. Juga karena jantungnya yang berdebar kencang mengingat ciuman mereka barusan.

"Apa kau menyukaiku?" Tanya Felix terus terang membuat Changbin bingung harus menjawab apa.

"Changbin...."

Changbin masih tidak menjawab membuat Felix menggembungkan pipinya dengan kesal dan setelahnya mendekat pada Changbin membuat pemuda itu terkejut.

"Kau menyukaiku?" Tanya Felix lagi dengan wajah yang kini berada dekat dengan Changbin membuat pemuda itu segera mendorong Felix kembali ke tempat duduknya.

"Kau mau langsung pulang atau masih ingin berkeliling?" Ucap Changbin mengalihkan pembicaraan.

"Ah payah, pasti menyenangkan menjadi Jisung karena memiliki kekasih seperti Hyunjin yang selalu terus terang."

Changbin mengerutkan keningnya tidak suka. Ia kesal hanya dengan mendengar nama orang yang sudah membohonginya itu.

"Ya sudah jadi Jisung saja sana."

Felix melirik Changbin yang terlihat kesal kemudian pemuda manis itu tersenyum iseng sembari menempelkan ponsel ke telinganya.

"Halo Hyunjin?"

Felix dapat melihat Changbin yang terlihat terganggu kemudian pemuda manis itu sengaja mengeraskan suaranya agar Changbin semakin terpancing.

"Apa kau mau jadi kekasihku? Tidak masalah menjadi selir daripada aku bersama seseorang yang tidak menyukaiku."

Changbin berdecak kesal kemudian pemuda itu segera merebut ponsel Felix dan berucap dengan sedikit kesal dan juga menahan rasa malunya.

"Aku menyukaimu! Kau puas?"

Changbin menatap layar ponsel Felix untuk mematikan panggilan suara dengan Hyunjin namun seketika ekspresinya menjadi datar ketika melihat tidak ada panggilan suara yang dilakukan. Ya, Felix baru saja menipunya!

Felix tersenyum senang mendengar pernyataan cinta dari Changbin yang sebenarnya sangat tidak romantis, kemudian pemuda manis itu kembali menggenggam tangan Changbin dengan erat.

"Aku juga menyukaimu. Apa sekarang kita menjadi sepasang kekasih?"

Changbin mencoba mengatur debaran jantungnya agar tidak terlalu berisik kemudian pemuda itu mengangguk pelan dengan telinga yang memerah karena merasa sangat malu. Ia belum pernah berkencan, juga belum pernah mengutarakan perasaan pada siapapun, jadi wajar kan jika dirinya menjadi sekaku itu masalah cinta?

Malam itu Changbin merasa lega karena Felix sudah terikat dengannya dan untuk pertama kalinya Changbin menunjukkan senyum samar karena merasa senang dengan kebersamaan mereka. Felix? Jangan ditanya, sudah pasti sedang malu-malu kucing karena kini sudah punya kekasih. Dasar pasangan baru.






"Kenapa tidak mau menggandengku?"

Felix menggerutu dengan berisik di sepanjang jalan menuju gedung kampus. Hari itu Felix berangkat kuliah dengan Changbin yang menjemputnya di rumah, tapi pemuda itu menolak bergandengan tangan karena tidak ingin menjadi pusat perhatian. Felix yang ingin pamer berakhir dengan terus protes namun Changbin membiarkannya dan terus berjalan dengan santai.

Three Words 4 [ChangLix] Kde žijí příběhy. Začni objevovat