The Book Of You & I III

2K 338 171
                                    

Saran penulis : dengerin lagu ini sambil baca part ini
Alec Benjamin - The Book Of You & I






"Tas mu."

Felix menatap Changbin yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan tas miliknya yang ada di genggaman pemuda itu. Felix menerimanya kemudian mereka terjebak dalam keheningan untuk beberapa saat.

Siang tadi, setelah Felix menangis dan ditenangkan oleh seorang kenalannya, ia memutuskan untuk segera pulang tanpa berpamitan pada kekasihnya. Bahkan pemuda manis itu meninggalkan tas dan juga ponselnya di meja restoran. Kini Changbin berada di depan rumahnya, mengantarkan barang yang ia tinggalkan begitu saja di tempat umum.

"Masuk kak," ucap Felix dengan pelan untuk mempersilahkan Changbin masuk.

"Mungkin lain kali, ada seorang teman yang menumpang denganku hari ini," ucap Changbin memberitau Felix agar pemuda manis itu tidak kembali marah jika mengetahuinya dari orang lain.

Perkataan Changbin membuat Felix menatap penasaran ke arah mobil Changbin yang diparkir di depan pagar rumah dan seketika pemuda manis itu terdiam melihat Soeun yang sedang melambai padanya.

"Hati-hati di jalan," ucap Felix yang kemudian segera menutup pintu rumahnya meninggalkan Changbin yang mematung di tempatnya.

Tok tok

"Felix, aku belum selesai bicara."

Felix masih berada di balik pintu rumahnya namun pemuda manis itu enggan untuk kembali membuka pintu dan menatap kekasihnya karena ia tidak ingin menangis di depan pemuda itu. Entah sudah berapa kali Felix menangis hari ini namun air matanya seakan tak pernah habis dan terus saja mengalir membuatnya harus memukul dadanya sendiri untuk memaksa tangisannya berhenti.

"Felix, biarkan aku bicara sebentar lagi," ucap Changbin yang masih setia berdiri di balik pintu.

Felix menyeka air matanya kemudian pemuda manis itu berjalan masuk menuju kamarnya tanpa ada niatan untuk membukakan pintu bagi kekasihnya.







Felix menghilang tanpa kabar hampir seminggu lamanya. Changbin panik tentu saja, tapi ia yakin Felix menginap di suatu tempat karena pemuda manis itu tidak mungkin bepergian jauh tanpa berpamitan. Changbin sudah menanyakan keberadaan Felix ke beberapa teman Felix yang ia kenal, namun hasilnya nihil karena mereka semua mengatakan tidak tau.

Ada satu orang yang belum Changbin tanya, tapi ia bahkan tidak tau identitas orang itu. Ya, seseorang yang sudah memeluk kekasihnya di restoran beberapa waktu lalu. Changbin melihat itu dan ia hanya diam tanpa menarik kekasihnya pergi. Saat itu Felix terlalu lama di toilet sehingga Changbin berniat menyusulnya, namun ia justru dihadapkan pada Felix yang sedang menangis di dalam pelukan seseorang yang tidak ia kenal.

Kali ini Changbin paham bahwa kemarahan Felix diakibatkan rasa cemburu, namun ia juga tidak tau cara menjelaskan dengan baik pada kekasihnya itu. Ia sudah pernah mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki perasaan apapun pada Soeun, bukankah penjelasan itu sudah cukup? Setidaknya begitu menurutnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, namun Changbin masih setia duduk di meja kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang cukup banyak. Kantor sudah sepi namun ia juga masih enggan meninggalkan tempat itu. Ketika merasa cukup lelah, Changbin akhirnya melepas kacamatanya kemudian meminum kopi yang sudah ia buat beberapa waktu lalu sebelum kemudian tangannya bergerak mengambil ponsel ketika dilihatnya sebuah pesan dari Felix.

Felix
0110-xxxxx

|Ayo bertemu

Felix|
Kau dimana?|

Three Words 4 [ChangLix] Onde histórias criam vida. Descubra agora