Sure, My Pleasure 🔞

6.5K 336 179
                                    

Warn!Sex scene





Changbin masih sibuk berkutat di kantor ketika waktu menunjukkam pukul 9 malam. Kantor sudah sepi dan beberapa lampu sudah mati, hanya ada dirinya yang kini masih sibuk dengan beberapa berkas di hadapannya. Ah ia tak benar-benar sendirian, manajer divisinya juga masih bertahan di kantor namun bekerja di ruangannya sendiri yang mana terpisah dengan ruangan karyawan lainnya.

Sesekali Changbin menguap karena kantuk namun ia masih belum bisa pulang sebelum semua urusannya selesai. Lelaki itu hanya bisa menghela nafas sebelum kemudian melepas dasi yang terasa mencekiknya. Kancing kemejanya pun ia buka hingga memperlihatkan sebagian dada kokohnya hasil dari berolahraga.

Triiingg

Suara panggilan dari telepon kantor memenuhi ruangan dan Changbin dengan sigap mengangkatnya hingga terdengar suara berat dari sebrang sana.

"Datang ke ruangan saya sekarang," ucap seseorang di sebrang sana yang merupakan manajer Changbin.

Changbin membereskan beberapa berkas yang berhamburan di hadapannya kemudian lelaki itu merapikan pakaiannya sebelum kemudian berjalan ke arah ruang manajer yang tak begitu jauh.

Tok tok

"Permisi Pak," ucap Changbin sembari masuk dan melihat seorang laki-laki dengan usia yang lebih muda darinya duduk di meja kerjanya dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Duduklah," ucap manajer dengan tag nama Lee Felix di mejanya.

Lee Felix berusia beberapa tahun lebih muda dari Changbin, namun pemuda manis itu sudah mendapatkan jabatan manajer karena ayahnya merupakan direktur perusahaan. Mungkin Felix terlihat lemah dengan wajahnya yang cukup menawan, namun sebenarnya pemuda manis itu merupakan manajer yang cukup tegas dan disiplin. Tak heran jika para karyawan segan padanya meski pemuda manis itu berusia masih muda.

Changbin duduk di sebuah kursi yang ada di sebrang meja Felix. Lelaki itu duduk dengan tegap mempertontonkan bahu lebarnya yang terlihat kokoh. Felix melepas kacamatanya kemudian pemuda manis itu menatap Changbin dengan bertopang dagu.

"Anda masuk ke dalam daftar kandidat karyawan yang akan mendapat kenaikan jabatan kan?" Tanya Felix memulai pembicaraan.

"Iya pak."

"Saya bisa menjamin anda lolos jika anda mau melakukan sesuatu untuk saya," ucap Felix dengan tenang membuat Changbin penasaran.

"Apa itu pak?"

Felix mengisyaratkan Changbin mendekat padanya dan lelaki itu menurut dengan mendekat pada Felix yang masih duduk di kursinya.

"Berlutut."

"Ya?"

"Aku bilang berlutut," ucap Felix yang kini menanggalkan panggilan formalnya. Eskpresi tenang yang biasa Felix tunjukkan telah luntur dan berganti dengan eskpresi angkuh.

Changbin terlihat bingung namun lelaki itu tetap mematuhi Felix dengan berlutut di hadapan pemuda manis itu. Felix mendekatkan kursinya pada Changbin dan lelaki itu dibuat terkejut ketika tiba-tiba manajernya mengangkang tepat di depan wajahnya.

"Kau hanya perlu memberikan pelayanan dan aku akan pastikan kau mendapatkan kenaikan jabatan," ucap Felix dengan mantap.

Changbin mengerutkan keningnya dan lelaki itu segera bangun dari berlututnya dengan ekspresi tak tertarik.

"Saya baik-baik saja, terima kasih atas tawarannya," ucap Changbin yang kemudian membungkuk sopan pada Felix sebelum keluar dari ruangan itu.

Felix mencekal lengan Changbin dan pemuda manis itu menendang kaki Changbin hingga kembali berlutut di hadapannya. Dengan memaksa Felix menarik kepala Changbin hingga wajah lelaki itu terbenam di selangkangannya yang masih terbalut celana.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now