Sure, My Pleasure III

2.7K 318 130
                                    


Changbin membawa kardus berisi beberapa barangnya. Hari ini merupakan hari pertamanya menjadi sekretaris direktur sehingga ia harus memindahkan barang-barangnya ke sebuah meja yang terletak di depan kantor direktur. Baru saja Changbin sampai dan menata barangnya, seorang lelaki paruh baya yang Changbin ketahui sebagai tangan kanan direktur mendekat padanya dengan senyum ramah.

"Sekretaris Seo?" Tanya lelaki itu memastikan.

Changbin membungkuk sopan kemudian lelaki itu memperkenalkan dirinya pada lelaki paruh baya di hadapannya.

"Saya Seo Changbin dari divisi periklanan, mulai hari ini saya dipindahkan menjadi sekretaris direktur," ucap Changbin dengan sopan.

"Saya asisten pribadi direktur Lee, anda bisa memanggil saya Pak Song. Direktur Lee sudah menunggu anda, silahkan menemui beliau lebih dulu sebelum memulai bekerja," ucap Pak Song dengan nada halus.

Changbin mengangguk kemudian lelaki itu segera merapikan penampilannya sebelum kemudian masuk ke ruang direktur dengan Pak Song memimpin jalannya. Ketika masuk Changbin segera membungkuk sopan pada direktur Lee yang tengah duduk di sofa kemudian lelaki itu melirik sekilas ke arah sofa lain dimana ada Felix yang tengah menatapnya. Ah tiba-tiba saja perasaannya jadi tak enak.

"Silahkan duduk sekretaris Seo," ucap direktur Lee dengan ramah.

Pak Song undur diri dari ruangan itu sedangkan Changbin kini duduk di hadapan direktur Lee dengan ekspresi tenang. Untuk beberapa saat di ruangan itu hening, direktur Lee terlihat mengamati penampilan Changbin sebelum kemudian mulai membuka suara.

"Seharusnya saya membahas tentang tugas yang harus dilakukan sekretaris Seo, tapi bisakah kita membahas suatu hal lain terlebih dulu?"

Changbin menatap direktur Lee dengan rasa penasaran kemudian lelaki itu mengangguk mengiyakan.

"Mari kita sedikit bersantai agar suasana tidak tegang, untuk saat ini sekretaris Seo tidak perlu menganggap saya sebagai seorang direktur."

Changbin terlihat semakin bingung namun lelaki itu tetap menanggapi keadaan dengan sikap tenang.

"Kau sudah mengenal Felix bukan?" Tanya direktur Lee membuat Changbin seketika menatap Felix yang sedari tadi tidak bersuara.

Sekilas Changbin bisa melihat senyum miring di wajah Felix namun ia belum bisa mengartikan arti dari senyuman itu, yang pasti ia merasa bahwa senyum Felix menandakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Apalagi direktur Lee terlihat mulai bicara dengan tidak formal seperti sekarang, pasti ada sesuatu kan?

"Ya, manajer Lee merupakan manajer saya di divisi saya sebelumnya," ucap Changbin masih tetap tenang.

"Tidak perlu memanggilnya seformal itu, anggap ini adalah pertemuan keluarga," ucap direktur Lee membuat Changbin benar-benar ingin tau dengan apa yang terjadi.

"Apa kau tinggal dengan orangtuamu nak?"

"Tidak, orangtua saya tinggal di kota lain jadi disini saya tinggal sendirian di sebuah apartemen."

"Apakah orangtuamu tinggal di kota yang jauh?"

"Membutuhkan waktu 3 jam dengan jalur udara untuk sampai disana."

Direktur Lee mengangguk kemudian lelaki itu mengucupkan sesuatu yang membuat pikiran Changbin kosong seketika.

"Bisakah mereka datang kesini dalam waktu dekat untuk membicarakan soal hubunganmu dan Felix?"

"Ya?"

"Kau harus bertanggung jawab soal kehamilan Felix kan?"









Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now