Rely On Me 🔞

7.7K 345 79
                                    

Warn!Sexual harassment




Udara dingin awal tahun terasa menusuk kulit. Malam itu salju turun dengan cukup deras membuat banyak orang memilih menghabiskan waktu di dalam rumah dengan secangkir minuman hangat bersama orang tersayang, namun hal berbeda di rasakan oleh seorang pemuda manis yang baru saja lulus dari sekolahnya.

Lee Felix, pemuda manis itu baru saja tak sadarkan diri ketika dirinya berjalan sendirian di pinggir trotoar yang sepi. Ia tak benar-benar tau apa yang terjadi, namun yang ia ingat hanyalah seseorang dengan pakaian serba hitam yang datang ke arahnya dan tiba-tiba membekap hidungnya dengan sebuah kain.

Felix tersadar dari pingsannya dengan keadaan yang sangat aneh. Ia tak dapat menggerakkan tubuhnya karena tangan dan kakinya diikat kencang pada sebuah kursi tempatnya duduk, matanya tak dapat melihat apapun, dan mulutnya tak bisa terbuka dikarenakan sebuah kain yang membekapnya erat. Entah pemuda manis itu berada dimana, ia hanya merasakan suhu ruangan yang hangat dengan aroma lavender yang memenuhi ruangan tersebut. 

"Hmm.. Mmmm!!"

Felix mencoba bergerak melepaskan diri namun ia berhenti ketika yang ia rasakan justru sakit pada pergelangan tangannya yang terikat kuat. Beberapa saat kemudian langkah kaki terdengar dan Felix mencoba mencari pertolongan dengan menggerakkan tubuhnya. Namun seperti yang ia duga, semuanya percuma.

Felix dapat merasakan sebuah tangan besar yang sedikit kasar mengusap tengkuknya seakan sedang menenangkan, namun hal itu sama sekali tak membuatnya tenang karena ia yakin bahwa dirinya sedang diculik oleh orang tersebut. Felix berusaha tak memberikan reaksi apapun namun orang itu justru semakin berani menyentuhnya. Kali ini orang itu menyentuh bagian dada, menyusupkan tangan kasarnya ke dalam celah kemeja yang Felix kenakan sebelum kemudian menarik tonjolan di dada Felix dengan tiba-tiba membuat pemuda manis itu berteriak tertahan.

Felix dapat menerka bahwa orang itu adalah seorang lelaki ketika hidungnya mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh orang itu. Ia pun semakin yakin ketika orang itu berdehem pelan dengan suaranya yang agak serak. Felix tak tau apa alasan lelaki itu menculiknya, pun dengan tujuan apa lelaki itu terus menyentuhnya seperti sekarang. Entah lelaki itu adalah orang mesum yang ingin melecehkannya, atau orang jahat yang menginginkan uang dari keluarganya, ia tak bisa menebaknya.

"Mmm!!"

Felix mencoba berteriak ketika lelaki tak dikenal itu menarik paksa kemejanya hingga seluruh kancingnya terlepas. Ia merasa semakin takut hingga tubuhnya bergetar ketika lelaki itu menyapukan lidah di atas tonjolan di dadanya. Felix mencoba menggeleng untuk menolak meski ia tau itu akan percuma karena lelaki itu tak mempedulikannya dan justru asik menyesap dadanya dengan sesekali menggigitnya.

Tubuh si pemuda manis bergetar ketakutan, matanya yang tertutup kain mulai basah karena rasa takut semakin menguasai dirinya ketika si lelaki tak dikenal itu mulai menggunting celana jeans yang dikenakannya. Beberapa saat kemudian tubuh Felix sudah telanjang dengan sempurna dan pemuda manis itu dapat mendengar gumaman kagum dari lelaki di depannya sebelum kemudian ia merasakan penutup mulutnya dibuka.

"T-tuan saya mohon... Jangan sakiti saya," bisik Felix memohon dengan putus asa untuk mendapatkan rasa belas kasih dari seseorang yang tak dikenalnya.

Felix tak dapat berteriak, tenggorokannya terasa kering karena merasa ketakutan dan ia tak yakin jika si lelaki akan membiarkannya begitu saja jika ia berani berteriak. Ia takut bahwa lelaki itu akan menyiksanya jika ia berani melawan.

Lelaki itu sama sekali tak menjawab, pun juga tak berhenti menggerayangi tubuh Felix dengan tangan kasarnya yang dingin. Felix berusaha bicara pada lelaki itu namun ia sama sekali tak mendapatkan jawaban apapun membuatnya memilih diam sembari memikirkan cara untuk kabur dari tempat itu.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now