Adrenaline VII

2.7K 290 119
                                    

Warn!Solo





Felix menumpukan kepala di tangannya. Ia cukup bosan di malam hari seperti sekarang. Ayahnya dinas luar kota dan ibunya sedang pergi ke rumah neneknya, jika rumah kosong begini biasanya ia akan pergi menginap di luar. Lebih tepatnya menemui Changbin dan bersenang-senang dengan lelaki itu, tapi sekarang Changbin masih ada di luar kota. Lelaki itu benar-benar sibuk bahkan seharian ini belum memberi kabar sama sekali membuatnya semakin bosan. Jisung juga sedang liburan bersama kakaknya, lalu ia harus kemana?

Felix menatap ponselnya dan membuka galeri untuk melihat-lihat isinya hingga tubuhnya memanas ketika melihat foto-foto tidak senonoh antara dirinya dan Changbin. Pemuda manis itu berjalan ke arah pintu untuk menguncinya kemudian ia melucuti pakaiannya dan mengambil mainan sex yang dibelikan Changbin sebelum lelaki itu pergi. Felix mengambil posisi di tengah ranjang, mengangkang lebar dengan vibrator dan dildo yang berada di sampingnya. Ia menyambungkan ponsel dengan speaker di kamarnya sebelum kemudian memutar video pergumulan panas antara dirinya dan Changbin yang diambil beberapa hari yang lalu.

"Ahh daddy lebih keras ahh ahh enakkh nghh ahh."

Felix mengurut kejantanannya yang sudah tegang, matanya tak lepas memperhatikan layar ponselnya yang kini menampakkan dirinya sedang disetubuhi Changbin dengan kasar. Suara pertemuan kulit yang menggoda terdengar dengan sangat jelas di kamar itu membuat Felix tak tahan lagi dan segera memasukkan vibrator ke dalam lubangnya dan mengaturnya dengan getaran paling tinggi.

"Ahh om Changbin.."

Felix mendesah nikmat memanggil nama sugar daddy-nya. Dengan vibrator yang masih bergetar hebat pemuda manis itu bangun dari ranjangnya dan menyambungkan ponsel dengan televisi di kamarnya hingga pergumulan panasnya kini terlihat jelas disana. Ia dapat melihat dengan jelas ketika kejantanan Changbin keluar masuk lubangnya membuat tubuhnya semakin panas dan libidonya semakin tinggi.

"Ahh ahh ingin penis ahh om Changbin," racau Felix yang kini kembali mengangkang lebar di tengah ranjang.

Layar televisi menampilkan Changbin yang tengah memainkan putingnya dan Felix mengikutinya dengan mencubit putingnya dengan keras sembari membayangkan Changbin tengah melakukan itu padanya.

"Ahh daddy.."

Felix kini mengeluar masukkan vibrator dengan cepat namun itu masih tak bisa mengimbangi kenikmatan dari kejantanan Changbin. Ini baru empat hari dan ia sudah tersiksa karena menginginkan sentuhan Changbin untuk secepatnya. Ketika Felix masih memanjakan dirinya suara ponsel berdering nyaring membuatnya mendengus kesal karena video pergumulannya otomatis mati. Felix mengambil kasar ponselnya dan seketika matanya membulat melihat nama Changbin terpampang di layar, panggilan video pula. Tanpa mau repot memakai pakaian Felix segera mengangkat panggilan Changbin dan ia menggigit bibirnya ketika kini Changbin yang hanya mengenakan bathrobe memenuhi layar ponselnya.

"Om Changbin."

"Hai sayang, kelihatannya enak sekali," ucap Changbin dengan decakan kagum melihat Felix yang memperlihatkan putingnya yang menegang.

"Kapan om Changbin pulang?"

"Bahkan ini belum seminggu baby."

"Benda ini kurang memuaskan," ucap Felix sembari menunjukkan vibrator yang masih bergetar kuat setelah ia cabut begitu saja dari lubangnya.

Changbin terkekeh pelan kemudian lelaki itu melepas bathrobenya menampilkan dada bidangnya yang sangat menggoda.

"Mau om bantu?"

Three Words 4 [ChangLix] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant