Phase: My Moon

1.6K 295 48
                                    

Read this while listening to changlix anthem
Changbin, Felix - 좋으니까






Changbin masih berdiri kaku di tempatnya dengan mata yang terus mengarah menatap tembok apartemennya. Ia sama sekali tidak berani menatap ke arah Felix karena tidak tau harus beralasan apa. Sebenarnya bisa saja dirinya mengatakan itu ulah temannya, tapi itu tidak akan mengubah apapun kan? Mereka pasti akan tetap canggung setelah ini.

"Kau menyukaiku?"

Changbin menelan ludah gugup. Jika menjawab iya, ia takut jika Felix akan menghindarinya. Namun jika menjawab tidak, itu adalah kebohongan terbesar yang akan ia katakan selama hidupnya. Ia sangat menyukai Felix, itu adalah kenyataan yang berlangsung lama jadi tidak mudah untuk kembali membohongi perasaannya.

"Aku.. Ya aku menyukaimu!"

Akhirnya.. Setelah bertahun-tahun memendam rasa, Changbin berani mengungkapkan perasaannya. Perasaan cinta yang menggebu dan tidak akan pernah hilang dari hatinya. Setelah berpikir beberapa saat rasanya ini merupakan kesempatan terakhirnya mengatakan yang sebenarnya. Ia memang masih punya waktu seminggu bersama Felix, tapi belum tentu akan ada kesempatan lain untuk mengakui perasaannya kan?

Kali ini Changbin merasa harus berani. Biarlah apa yang terjadi nanti. Jika Felix menolaknya maka ia akan menerima kenyataan yang ada, toh ia sudah terbiasa mencintai sendirian. Changbin menghela nafas pelan kemudian pemuda itu memberanikan diri menatap ke arah Felix yang terlihat terkejut.

"Tapi bukan aku yang menulis kalimat menggelikan itu. Jika itu aku, pasti aku akan menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari sekedar tulisan berantakan. Maaf membuatmu terkejut, ayo aku antar ke kamar agar kau bisa beristirahat."

Changbin berjalan lebih dulu namun ia jadi gugup ketika Felix menahan tangannya. Tangan Felix begitu lembut membuat kepalanya pening karena perasaannya semakin membuncah dan membuatnya ingin memeluk sosok mungil kesayangannya itu.

"Hanya itu?" Ucap Felix membuat Changbin kebingungan.

"Apa maksudmu?"

"Kau hanya mengatakan kau menyukaiku dan pergi begitu saja?"

Changbin terdiam karena tidak paham dengan apa yang Felix katakan. Memangnya ia harus mengatakan apa lagi? Ia belum siap jika harus mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi pengagum rahasia sejak SMA, pasti Felix akan menjauhinya kan?

"Apa kau tidak lelah terus diam seperti ini?" Tanya Felix lagi yang kali ini menggenggam pergelangan tangan Changbin lebih erat dari sebelumnya.

"Aku.. Aku tidak mengerti maksudmu."

Changbin menunduk menatap ke arah lantai ketika Felix melepas genggaman tangannya. Ia kembali menjadi pengecut setelah sebelumnya sok berani ingin mengungkapkan rasa. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang Felix tanyakan, tapi jika dugaannya benar, Felix tidak mungkin mengetahui perasaannya sejak lama kan?

Changbin masih diam sampai dapat ia dengar suara panggilan masuk disusul dengan suara Felix yang mengangkat panggilan tersebut. Ia tak berani menatap ke arah Felix karena ia takut jika nantinya ia akan menghancurkan hubungan baik yang beberapa hari ini mereka jalani.

"Chan sudah selesai dengan kencannya, aku pulang dulu."

Changbin mendongak dan buru-buru bicara sebelum Felix berbalik pergi.

"Aku antar."

"Tidak, aku akan memesan taksi. Terima kasih sudah menemaniku, maaf merepotkanmu."

Felix tersenyum dan setelahnya pergi meninggalkan Changbin yang hanya bisa berdiri kaku di tempatnya. Changbin mengepalkan tangannya. Apa ia baru saja melepas cintanya lagi? Apa setelah ini ia bisa melihat Felix lagi? Apa ia masih memiliki kesempatan? Ada banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikirannya sekarang.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now