STAY

1.9K 298 20
                                    


Musim hujan kali ini rasanya lebih parah dari biasanya. Hujan turun semakin lebat dan bertahan lama menimbulkan hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulang. Kegiatan sehari-hari di luar ruangan akan terhambat dan orang-orang akan banyak mengeluh karena tak suka dengan adanya hujan yang terus turun tiada henti.

Hujan.. Banyak orang tak menyukainya, tapi harus selalu diingat bahwa adanya hujan akan membantu tanah semakin subur dan memberikan cadangan air bagi manusia. Semua orang juga pasti tau bahwa setelah hujan akan ada pelangi indah yang akan muncul.

"Yongbin suka pelangi!" Ucap seorang anak lelaki yang sedang duduk sendirian menghadap ke jendela rumahnya.

"Kenapa Yongbin suka pelangi?" Tanya sang papa sembari berjalan mendekat dan berjongkok di samping putranya.

"Warnanya sangat indah seperti pensil warna milik Yongbin."

Felix tersenyum, jawaban seorang anak kecil selalu sederhana namun terdengar manis. Ia jadi iri dengan bagaimana cara putranya berpikir. Tidak ada pemikiran rumit layaknya orang dewasa. Itu pasti menyenangkan ya?

"Yongbin tau bagaimana pelangi terbentuk?"

Yongbin terlihat mengerucutkan bibirnya dan juga mengerutkan keningnya seakan sedang berpikir serius mengenai pertanyaan yang diajukan oleh papanya.

"Yongbin hanya tau bagaimana menggambar pelangi, tapi Yongbin tidak tau bagaimama pelangi yang asli terbentuk. Ah iya, paman Hyunjin yang memberitau warna pelangi! Merah, jingga, kuning, hijau, biru, um.."

Yongbin menatap papanya dengan mata bulatnya yang berbinar lucu kemudian anak manis itu meringis lucu menampilkan barisan giginya.

"Lalu apa lagi? Yongbin lupa warna selanjutnya," ucap anak manis itu membuat Felix tersenyum.

"Nila dan ungu," jawab Changbin yang muncul dari dapur dengan membawa segelas jus di tangannya.

"Daddy pintar!" Ucap Yongbin dengan senang sembari bertepuk tangan.

"Ugh Yongbin jadi rindu paman Hyun," lanjut Yongbin yang kemudian bergelayut manja di lengan papanya.

Changbin mengusap sayang kepala putranya dan Felix menatap interaksi ayah dan anak itu dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya.

"Paman Hyun sedang istirahat di rumahnya, tunggu ya sampai paman Hyun sudah ada waktu? Dia pasti akan segera datang dan membawa banyak hadiah untuk Yongbin," ucap Felix sembari mencubit pelan pipi Yongbin.

"Kenapa paman Hyun istirahat di rumah dan tidak datang kesini?"

"Begini, setelah Yongbin pulang sekolah, apa yang Yongbin lakukan?"

"Makan dan tidur siang."

"Nah, sama halnya dengan paman Hyun yang sekarang sedang istirahat untuk mengembalikan tenaganya. Bermain dengan Yongbin juga butuh tenaga, jadi biarkan paman Hyun beristirahat dulu ya?"

Yongbin mengangguk semangat kemudian anak manis itu mengecup sayang pipi kedua orang tuanya sebelum kemudian tersenyum dengan sangat manis.

"Yongbin akan menunggu sampai paman Hyun kembali!"

"Janji?"

"Janji!"

Keluarga kecil itu kemudian menikmati pemandangan yang ada di hadapan mereka. Sebuah pelangi yang melengkung dengan sempurna di atas langit yang kini terlihat mulai cerah. Sore itu hujan akhirnya reda dan pelangi yang mereka nantikan akhirnya datang juga. Selebat apapun hujannya, ingatlah bahwa ada keindahan pelangi yang menanti setelahnya.












You can STAY











Kalian dapet poinnya disini?
Sebelumnya aku emang nggak mau update karena aku merasa ini bukan waktu yang tepat, tapi melihat kembali apa yang terjadi aku pengen kasih hiburan buat aku, kamu, dan semua stay di luar sana biar kita semua bisa tetap kuat.

Aku pengen bikin kalian semua semangat dan nggak terus memikirkan hal buruk. Ini cuma hujan yang akan berlangsung beberapa saat kok, bukan selamanya, jadi kita pasti bisa menghadapinya sama-sama.

Istirahatlah kalau lelah, perbanyak minum air dan makan makanan yang enak. Tetap bahagia dan selalu jaga kesehatan ya..

Three Words 4 [ChangLix] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ