Sweet, Sweeter, Sweetest III

2.8K 461 212
                                    


Hari yang cerah dengan langit biru membentang memperlihatkan keindahannya. Siang itu udara cukup panas dengan angin yang bertiup pelan namun justru menyebarkan hawa yang panas membuat para mahasiswa memenuhi kantin untuk sekedar membeli minuman dingin sembari mengobrol santai.

Di sudut kantin ada Jisung dan Felix yang duduk diam sembari menyeruput minuman dingin mereka tanpa mengeluarkan suara. Felix yang biasanya berisik tiba-tiba menjadi sangat diam, entah akibat udara yang sangat panas atau mungkin karena sedang mengumpulkan tenaga untuk membuat kerusuhan yang lebih dari biasanya.

"Fel."

"Jangan ajak aku bicara."

Jisung mengerutkan keningnya kemudian pemuda itu menatap lekat sahabatnya dari ujung kaki sampai ke ujung kepala untuk memastikan jika pemuda manis itu baik-baik saja. Dalam sejarah persahabatan mereka, Felix itu hanya bisa diam dalam dua kondisi saja, yaitu ketika menonton sinetron dan juga ketika sedang ingin buang hajat. Sudah, itu saja. Jadi untuk saat ini hanya ada satu kemungkinan.

"Kau ingin ke toilet?" Tanya Jisung yang segera dijawab dengan gelengan kepala dari si pemuda manis.

"Lalu?"

"Aku menonton sinetron legenda kemarin dan salah satu tokohnya bermeditasi agar bisa mendapatkan kekuatan, jadi aku ingin mencobanya."

Jisung menepuk dahinya cukup keras mendengar jawaban Felix. Ia ingin menjelaskan tapi rasanya ia sedang tidak ingin emosi ketika cuaca sepanas ini, jadi pemuda itu memutuskan untuk membiarkan Felix tetap diam seperti sekarang. Pikirnya bagus juga karena Felix akhirnya bisa tenang.

"Lagi-lagi kantin penuh, bolehkah kami duduk disini?"

Jisung menoleh kemudian tersenyum ramah ketika melihat Minho dan Changbin sudah berdiri di samping meja. Pemuda itu lantas mengangguk dan mempersilahkan dua pemuda itu untuk bergabung disana. Changbin buru-buru duduk di hadapan Jisung karena tidak ingin berhadapan dengan Felix yang menurutnya menakutkan untuk didekati.

Setelahnya di meja itu diisi dengan percakapan antara Minho dan Jisung dengan Changbin yang sesekali menanggapi. Namun ada yang aneh bagi Changbin, tentu saja Felix yang tiba-tiba sangat diam dan bahkan tidak meliriknya sama sekali. Ah, Changbin mana tau jika Felix sebenarnya sedang melakukan hal aneh yang ditonton di sinetron.

"Felix," panggil Jisung sembari menyenggol pelan lengan Felix.

"Sstt aku sedang berkonsentrasi mengubah wujud menjadi burung elang."

Changbin mengerutkan keningnya. Itu adalah kalimat pertama yang Felix ucapkan tapi ucapannya sudah terdengar sangat aneh dan membingungkan. Lalu setelahnya Changbin menyesali keputusannya yang mengikuti Minho duduk disana karena Felix kini sedang menatapnya dengan tatapan yang mencurigakan.

"Changbin."

Changbin tidak menjawab namun matanya masih terus menatap ke arah Felix yang juga masih menatapnya.

"Bunda bilang hari ini kau harus mampir, katanya bunda ingin memasak makanan spesial," ucap Felix dengan santai sebelum kemudian kembali menyeruput minumannya. Pemuda manis itu sudah menyerah dengan acara meditasinya karena itu melelahkan. Iya, bagi Felix diam itu melelahkan.

"Apa? Kenapa aku?"

"Maaf, aku sudah menjelaskan berkali-kali soal kekasihku hanyalah gambar 2D, tapi bunda masih bersikeras mengatakan kau adalah kekasihku."

"Siapa kekasih siapa?" Tanya Jisung dengan cepat karena tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Changbin kekasihku," ucap Felix dengan entengnya membuat Changbin melotot tidak terima dan membuat pemuda manis itu buru-buru meralat ucapannya.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now