Rely On Me IV

3.2K 344 96
                                    


"Seseorang yang masih muda sepertimu harusnya menghabiskan waktu bersama teman dibanding duduk sendirian di tengah taman yang sepi."

Felix yang sedang duduk bersandar di batang pohon membuka matanya dan mendapati Changbin berdiri di depannya dengan setelan jas mahal yang melekat di tubuh atletis lelaki itu.

"Jadi ini yang kau lakukan setiap harinya? Duduk seharian penuh tanpa melakukan apa-apa dan baru pulang ketika hari sudah larut," ucap Changbin lagi sembari mendudukkan diri di samping Felix yang terlihat tidak berminat menanggapi.

"Felix."

"Seseorang yang sudah tua sepertimu harusnya duduk diam di kantor dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dibanding mengganggu seorang anak muda yang tidak memiliki teman," ucap Felix yang sudah jengah dengan kehadiran Changbin disana.

"Ini waktunya istirahat makan siang, sayang."

Felix mengerutkan keningnya tidak suka kemudian pemuda manis itu menggeser duduknya agar Changbin tidak menempel dengannya. Ia sudah muak dengan kejadian pagi tadi dimana Changbin merebut susunya dengan seenaknya dan menumpahkannya, tapi sekarang Changbin kembali mengganggunya dengan mengikutinya ke taman. Ya, Felix yakin lelaki itu mengikutinya dilihat dari sikap Changbin sekarang.

"Aku bisa jadi temanmu jika kau menginginkannya," ucap Changbin sembari melepas jasnya dan meletakkannya di atas pangkuan Felix yang mengenakan celana pendek di atas lutut.

"Jangan tunjukkan tubuhmu pada orang lain, nanti mereka suka."

Felix mendengus malas dan mengembalikan jas milik Changbin kepada sang empunya.

"Kau berisik dan aku tidak mau berteman dengan orang tua sepertimu."

"Jika menikah denganku apa kau mau?"

Felix menghela nafas lelah kemudian pemuda manis itu menoleh menatap Changbin yang sedang menatapnya dengan dalam membuat hatinya berdesir aneh tanpa ia ketahui penyebabnya.

"Pergilah dan manfaatkan waktu makan siangmu untuk hal yang lebih penting dibanding menggangguku, aku tidak butuh siapapun di sisiku."

"Ini tempat umum, tidak ada larangan untuk aku datang kesini kan?"

"Tapi kau memilih duduk di sampingku sedangkan disini masih ada banyak tempat kosong!" Ucap Felix yang mulai kesal karena Changbin tak kunjung pergi.

"Aku hanya ingin menjagamu agar tidak ada orang mesum yang menggodamu karena kaki mulusmu terekspose seperti ini," jawab Changbin sembari meletakkan tangannya di paha Felix membuat pemuda manis itu segera menyingkirkan tangan ayah tirinya itu.

"Kau adalah satu-satunya orang mesum yang tergoda dengan kakiku!"

"Nah, karena kau tau itu maka tutupi kakimu agar aku tidak hilang kendali lagi," ucap Changbin dengan santainya sembari tangannya bergerak menutupi kaki Felix dengan jasnya.

"Lelaki tua menyebalkan!"

Felix kesal tapi pada akhirnya pemuda manis itu mengalah dengan membiarkan jas Changbin berada di pangkuannya. Changbin tentu saja senang karena merasa menang. Dua laki-laki itu kemudian membiarkan suasana menjadi hening untuk beberapa saat sampai yang lebih tua lebih dulu agkat bicara.

"Apa masih sakit?" Tanya Changbin sembari tangannya bergerak mengusap pelan pipi Felix dimana sebuah plester masih menempel disana.

"Tidak," jawab Felix dengan singkat namun kali ini ia tidak berusaha menjauhkan tangan Changbin darinya.

"Tetaplah tinggal di rumah agar aku bisa mengawasimu, jangan kabur karena aku akan menemukanmu bagaimanapun caranya. Lagipula aku sudah berjanji untuk selalu ada di sisimu dan aku tidak akan pernah mengingkari itu."

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now