Rely On Me IX 🔞

6K 437 107
                                    

Warn!Sex scene
NC 21+
Aku tau kalian suka baca rated tapi jangan cuma baca, vote juga ya karena vote itu gratis.
Hargai penulis ok?







"Apa kau masih lama?"

Changbin kembali mengetuk pintu kamar mandi dimana Felix berada di dalamnya. Sudah lebih dari 30 menit pemuda manis itu berada disana namun Changbin tak mendengar suara apapun yang menunjukkan pergerakan dari Felix. Changbin khawatir sehingga ia mencoba mengetuk pintu dengan cukup kencang agar Felix mendengarnya.

"Felix? Aku akan merusak pintu ini jika kau tidak keluar secepatnya!"

"Sebentar lagi! Kau mengganggu acara berendamku tau!" Teriak Felix dari dalam membuat Changbin bernafas lega.

"Salahmu tidak menanggapi panggilanku sedari tadi."

"Pak tua berisik!"

Changbin berdecak kemudian lelaki itu berbalik pergi meninggalkan pintu kamar mandi dengan perasaan lega. Ia kira terjadi sesuatu pada Felix karena pemuda manis itu diam saja, ternyata bocah itu hanya sedang berendam. Ah mengetahuinya ia jadi agak kesal. Harusnya ia ikut berendam bersama Felix agar hubungan mereka semakin mesra.

Sudah seminggu sejak Changbin melamar Felix dengan cara yang tidak romantis, namun keduanya hanya melakukan sentuhan fisik ringan berupa pelukan meski mereka tinggal di rumah yang sama. Tentunya Changbin sebagai lelaki dewasa menginginkan lebih dan mencoba merayu kekasihnya, namun Felix yang paham dengan sifat Changbin berusaha keras menolak ajakan bercinta lelaki itu. Takut tidak bisa jalan katanya, padahal Changbin rela jika harus menggendong Felix kemanapun yang pemuda manis itu mau.

"Kak!"

Changbin yang kini duduk di sofa ruang tengah hanya diam meski Felix berteriak memanggilnya. Ya, kini Felix memanggilnya dengan lebih sopan dari sebelumnya. Tentu saja bukan papa, melainkan kakak. Sangat manis bukan?

"Kakak!" Teriak Felix dengan suara lebih lantang dari sebelumnya.

"Apa?"

Changbin menyahuti dengan setengah hati. Ia sedang bosan sekarang. Di hari libur seperti ini ia ingin bermesraan dengan Felix tapi pemuda manis itu seakan sibuk dengan dirinya sendiri sejak tadi. Masa iya dirinya harus kembali memberikan obat perangsang pada kekasihnya? Bisa-bisa ia dihajar lagi nanti.

"Kesini sebentar!"

"Ada apa?"

"Kesini saja jangan banyak bertanya!"

"Malas, aku sudah cukup tua untuk berjalan terus menerus," ucap Changbin beralasan.

"Kakak bukan kakek-kakek! Cepatlah kesini aku butuh bantuan!"

"Tidak mau!"

Changbin bersikeras bertahan di tempatnya hingga ia mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar.

"Ahh.. Shh.."

Changbin mencoba menajamkan pendengarannya dan ketika ia mengenali suara desahan yang terus terdengar dari kamar lelaki itu berlari dengan cepat memasuki kamarnya bersama Felix.

"Wow.."

Changbin menelan ludahnya ketika matanya bersitatap dengan Felix yang kini tengah mengulum jarinya sendiri. Bukan, bukan hanya itu yang membuatnya panas dingin, melainkan apa yang kini kekasihnya kenakan. Sebuah lingerie tembus pandang berwarna merah dengan sebelah talinya terjatuh dari pundak Felix. Lingerie yang hanya menutupi seperempat paha Felix memperlihatkan kaki mulus si pemuda manis yang begitu menggoda, juga kejantanannya yang begitu terlihat karena Felix tidak mengenakan celana dalamnya.

Three Words 4 [ChangLix] Where stories live. Discover now