Chapter 1. Alvero

47.6K 2.3K 34
                                    

Empat bulan kemudian.

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Seorang murid laki-laki turun dari motor yang ia naiki. Ia berjalan menuju kelas barunya, yaitu kelas dua belas IPS 1.

Sepanjang ia berjalan, banyak murid lain yang memperhatikan.

Beberapa dari mereka yang kebanyakan adalah perempuan terlihat begitu penasaran. Beberapa dari mereka yang kebanyakan adalah laki-laki, menatapnya dengan tatapan ragu namun ingin tahu.

"Alvero!"

Murid laki-laki bernama Alvero itu menengok. Ia melihat dua teman dekatnya yang menyusulnya di belakang, Ezra dan Marco.

"Tumben udah dateng lu? biasanya telat," ucap Marco.

"Ah, iya," jawab Alvero.

Alvero melanjutkan jalannya, tanpa menunggu kedua temannya di belakang.

Marco dan Ezra yang melihat itu kini menghentikan langkah mereka. Keduanya menatap punggung Alvero yang berjalan semakin menjauh.

"Kenapa dah tu anak? asem mulu mukanya," ucap Marco.

"Ya kenapa lagi?" sahut Ezra, kini mereka berdua kembali melanjutkan langkah sambil berbincang.

"Serius Za? Alvero masih mikirin soal malem itu??" tanya Marco.

"Menurut lo?" ucap Ezra.

"Iya si, cuma itu kan udah berapa bulan yang lalu, masa dia mikirin terus?" ucap Marco.

"Justru itu, empat bulan yang lalu, kita hampir berhasil nemuin ketua geng musuh kita yang udah kita cari selama satu tahun, tapi sialnya, kita gak berhasil dapetin."

"Dan semua itu salah Alvero," ucap Ezra.

Marco membelalak.

"Gila lu Za! lu nyalahin ketua lu sendiri?! kalo Alvero denger dihajar lu!!" ucap Marco panik.

Ezra tersenyum. "Kalo Alvero denger, dia pasti setuju," ucap Ezra sambil melangkah pergi.

Sementara Marco menelan ludahnya. Ia menghentikan langkahnya dan terdiam.

Benarkah? apakah itu alasan kenapa Alvero selalu muram akhir-akhir ini?

Apa Alvero sadar bahwa malam itu, adalah kesalahannya sudah melepas perempuan yang ternyata pemimpin dari kumpulan lawan yang selalu mereka hadapi selama satu tahun terakhir?

Meskipun begitu, bagi Marco itu bukan salah Alvero, sebab siapa yang tidak akan tersentak jika tahu bahwa seseorang yang selama ini mereka cari dibalik kekacauan dan pertumpahan darah yang terjadi, adalah seorang perempuan?

***

Alvero berjalan ke depan kelas. Ia melihat papan yang bertuliskan nama-nama murid. Ia ingin memastikan tidak salah kelas.

Alvero William Flyn
Ezra Alexander
Marco Elliano

Setelah melihat namanya dan kedua temannya, Alvero kini mencari satu nama lagi, namun tak juga menemukan.

Alvero berjalan ke arah kelas sebelah, yaitu kelas IPS 2, kemudian mencari nama yang ia cari.

Frida Nathalie

Alvero menghela nafasnya pelan.

Jadi gadis itu tidak sekelas lagi dengannya? batinya kecewa.

Alveropun kembali ke depan kelas IPS 1, ia masuk ke dalam kelasnya.

Seketika, suasana yang ramai berubah hening. Semua murid menunduk dan mengalihkan pandangannya, tak ada yang berani menatap Alvero.

Alvero yang tak mempedulikan, kini duduk di posisi paling belakang.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now