Chapter 23. Target Baru

17.1K 1.3K 5
                                    

Saat ini, Sarah berdiri di balik pintu kamarnya. Ia menempelkan telinganya di pintu, berusaha mendengar pembicaraan di luar.

Meskipun belum diizinkan untuk banyak bergerak karena luka di lengannya, Sarah begitu penasaran, ia sangat ingin mendengar obrolan Alvero dan beberapa anggotanya yang belum lama datang ke kontrakan.

"Jadi, Sarah bukan ketua yang kita cari selama ini?"

"Bukan, dia cuma nyamar jadi ketua untuk ngelindungin ketua yang sebenernya."

"Itu artinya, Sarah bukan musuh kita lagi?"

"Bukan, Sarah udah nyerah dan jadi bagian dari kita."

"Lo yakin dia gak lagi berusaha ngejebak lo Alvero? gimana kalo ternyata ini cuma akal-akalan dia aja?"

"Enggak, kali ini gua yakin gua gak salah."

Beberapa saat suasana hening. Sepetinya, para anggota tim Alvero sedang berusaha mencerna segala info yang baru saja Alvero berikan pada mereka.

"Kalau gitu, siapa ketua yang sebenernya harus kita cari sekarang?"

"Alinka, kakak angkatnya Sarah, sekarang dia adalah target utama kita, maka dari itu gua minta kalian cari dan bawa dia ke hadapan gua."

Seketika, kedua mata Sarah membulat. Jantungnya berdetak kencang.

Sarah tak terpikirkan bahwa Alvero akan menjadikan Alinka sebagai target barunya. Ia pikir Alvero akan menargetkan ayahnya.

"Yaudah kalau gitu, kapan mulai perncarian?"

"Besok, gua ke markas besok, kita diskusi dulu baru berangkat."

"Oke."

Sarah yang begitu tersentak tak menyadari bahwa anggota Alvero sudah mulai berjalan keluar meninggalkan kontrakan. Gadis itu masih terdiam di tempatnya sambil mengatur detak jantungnya.

Alvero akan menyuruh bawahannya mencari dan membawa Alinka padanya? apa itu artinya sekarang Alinka berada dalam bahaya??

Pintu kamar dibuka dari luar. Karena belum berpindah dari tempatnya, Sarah terdorong pintu dan jatuh ke lantai.

"Ah.." Sarah meringis pelan.

Alvero yang melihat itu sedikit tersentak, namun ia langsung berjongkok dan mengangkat tubuh Sarah, membawa gadis itu ke atas kasur.

"Ngapain? nguping?" tanya Alvero sambil membaringkan tubuh Sarah di atas kasur.

Sarah menelan ludahnya, sementara Alvero berdiri dan menatap gadis itu.

"Kenapa belum abis makannya?" tanya Alvero menyadari makanan Sarah yang masih tersisa banyak.

"Ka Vero..?" panggil Sarah.

"Hm?"

Sarah berusaha bangkit dan duduk di atas kasur.

"K-kenapa ka Vero mau nargetin Alinka sekarang??" tanya Sarah.

Alvero mengernyit. "Ya karena dia musuh," jawabnya.

"T-tapi Alinka bukan musuh.. d-dia.." Sarah menelan ludahnya. Ia ingin menjelaskan tentang Alinka namun ragu.

"Dia apa? cuma disuruh ayahnya?" tanya Alvero seolah sudah tahu isi kepala Sarah.

Sarah mengangguk pelan, membuat Alvero tersenyum. Laki-laki itu kini duduk di tepi kasur, menatap Sarah.

"Kalau gitu, coba kasih tau aku identitas ayahmu, dan alasan kenapa dia mau bunuh aku?"

Sarah tersentak. Nafasnya sedikit terengah-engah.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now