Chapter 49. I'm Here (17+)

27.5K 1.5K 63
                                    

read more explicit (18+ bath tub scene) only at karyakarsa.com/finecinnamon *link bio

***

***

Pagi itu, Alvero bangun dari tidurnya yang lelap. Ia bangkit dan menyadari bahwa semalaman dirinya tertidur di sofa ruang tengah.

Alvero menatap sekeliling. Tidak ada orang. Ia mengambil ponselnya yang berada di meja.

Baru saja Alvero hendak mengirim pesan pada Missy, ternyata Missy sudah mengirimnya pesan duluan.

"Ver, semalem gua balik pas lo udah tidur, kalo lo masih ngerasa pusing minum obatnya lagi ya, ada di meja."

Alvero melihat ke arah meja. Missy sudah menyiapkan obat dan segelas air putih untuk Alvero.

Alveropun membalas pesan Missy dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu Alvero berdiri. Ia harus sarapan terlebih dahulu sebelum meminum obat.

Kini Alvero menaiki tangga. Ia berjalan menuju kamarnya.

Ketika memegang gagang pintu, Alvero seketika menyadari bahwa dirinya benar-benar lupa mengunci pintu ini semalam.

Dengan panik, Alvero masuk ke dalam kamarnya. Jantungnya berdetak kencang, mengira tak ada lagi gadis itu di dalam kamar ini.

Namun ternyata tidak. Sarah ada disana, tertidur di atas kasur dan menyelimuti tubuhnya. Gadis itu tidak pergi.

Alvero mengatur nafasnya yang sempat terengah selama sesaat. Ia menelan ludahnya, memperhatikan gadis itu dari jarak beberapa meter.

Kadang semuanya masih terasa tidak nyata, kadang melihat Sarah di depan matanya seperti halusinasi yang membuatnya tak percaya.

Alvero melihat ke arah nakas di dekat kasur. Ia menyadari plastik berisi makanan yang ia berikan pada Sarah semalam, tidak disentuh sama sekali. Gadis ini tidak makan malam.

Alvero menghela nafasnya kasar. Seharusnya semalam ia paksa terlebih dahulu gadis ini untuk makan sebelum membiarkannya sendirian.

Kini Alveropun mendekati Sarah. Ia menatap Sarah yang masih memejamkan matanya.

Alvero duduk di tepi kasurnya. Ia mendekatkan tangannya ke pipi Sarah dan mengusap wajah gadis itu dengan lembut.

Sentuhan Alvero langsung berhasil membangunkan Sarah. Sarah mengerjap menatap Alvero yang mengusap pipinya. Sentuhan tangan ini meciptakan rasa hangat di dalam dirinya.

Sarah begitu menyukainya hingga ia mengusap pipinya sendiri di telapak tangan itu. Tatapan laki-laki itu begitu tenang membuat Sarah kembali mengantuk. Ia ingin melanjutkan tidur di dalam kehangatan ini.

Namun seketika, Sarah tersentak. Ia bangkit secara tiba-tiba.

"K-ka Vero? jam berapa??" ucap Sarah panik.

Alvero mengernyit. Ia melihat ke arah jam dinding, membuat Sarah ikut melihat.

Sudah pukul tujuh pagi. Sarah telat. Ia benar-benar telat. Gadis itu segera turun dari kasur. Ia panik sambil berjalan mondar mandir.

"G-gimana ini..?" gumam Sarah kebingungan. Ia pasti akan diomeli atasannya karena telat.

Sementara Alvero menghela nafasnya pelan. Ia bangun dari tepi kasur dan berjalan mengambil jaketnya.

"Ayo keluar, sarapan."

"Hah?? mana bisa?? aku harus kerja!" ucap Sarah yang masih panik.

Alvero tak menanggapi. Ia mengambil jaketnya yang lain dari dalam lemari, dan memberikannya pada Sarah.

Alvero the AlphaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz