Chapter 61. Merebut Perasaan

13.5K 1.3K 92
                                    

"Gua duluan ya, ada kelas," ucap Missy.

Missy mulai berjalan pergi. Ia tersenyum puas.

"Tunggu."

Langkah Missy kini terhenti. Ia menengok dan melihat Alinka. Perempuan itu menatapnya dengan tajam.

"Ngomong apa lo barusan ke Sarah? coba ulang, gua mau denger."

Missy mengernyit. "Hah? kenapa harus gua ulang? lo tanya langsung aja sama Sarah?" ucapnya.

Alinka kini menatap Sarah. Adiknya itu masih terduduk di kursi sambil berusaha menahan tangis.

Sarah menggeleng pada Alinka. "Enggak kok, gakpapa," ucapnya.

Missy tersenyum kecil, sementara Alinka mengepal tangannya kencang. Ia berjalan mendekati Missy.

Alinka mencengkram kerah kemeja Missy dan menarik perempuan itu ke arahnya.

"Apaan si lo? lepas!" ucap Missy.

Alinka tak melepaskan. Ia masih mencengkram erat dan menatap Missy dengan tajam.

Alinka beucap pelan, namun penuh penekanan.

"Gua kasih tau lo ya, gua bukan orang yang bakal diem aja ngeliat lo bertingkah, gua gak segan ngehajar siapapun yang berani gangguin Sarah."

Sarah yang melihat itu kini panik. Ia segera berdiri dan mendekati kakaknya.

Sarah menarik Alinka agar melepaskan Missy. Kini Alinkapun mundur satu langkah.

"Ck! gak usah sok pahlawan," ucap Missy sambil membenarkan kerahnya.

"Lagian gua juga ngomong sesuai kenyataan, adek lo bahkan sampe gak bisa berkata-kata kan? soalnya dia tau yang gua bilang itu bener!" ucap Missy.

"Bacot," sahut Alinka.

Alinka kembali mendekat, hendak melayangkan pukulannya. Ia sudah tidak tahan.

Namun Sarah, gadis itu lagi-lagi menghalangi.

"Jangan!" Sarah mendorong kakaknya mundur agar tak menyerang Missy.

Semua orang yang berada di lobby menatap dengan penasaran, hal tersebut membuat Sarah menelan ludahnya.

Sementara Missy berdecak kesal kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Jangan kabur lo bangs*t!"

"Alinka!" ucap Sarah karena kakaknya yang mengumpat.

"Lo ngapain si?" ucap Alinka kesal pada Sarah.

"Banyak orang, kamu juga disini bakal jadi mahasiswa baru, jangan bikin ulah," ucap Sarah.

"Ada apa??"

Sarah tiba-tiba melihat staff kemahasiswaan yang menuruni tangga karena mendengar keributan.

Sarahpun segera meraih tangan Alinka dan mereka berdua berjalan cepat keluar dari gedung tersebut.

Keduanya terus berjalan hingga tiba di parkiran. Sarah mengatur nafasnya yang terengah-engah. Ia menatap kakaknya yang masih terlihat emosi.

"Kalo ada yang tau kamu bikin keributan sebelum kamu diterima disini, gimana kalo kamu jadi gak diterima nanti?" ucap Sarah.

Alinka memutar bola matanya dan berdecak kesal. Ia kini berjalan ke arah motor yang terparkir.

Sarahpun mengikuti. Mereka mulai bergegas kembali ke kostan, sebab mood Alinka sudah hancur karena perempuan bernama Missy tersebut.

***

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now