Chapter 47. I still Love You

18.9K 1.5K 72
                                    

Di depan rumah berukuran sedang, seorang laki-laki turun dari motornya. Ia berjalan menuju depan pintu yang tertutup rapat. Sesaat, laki-laki itu terdiam. Ia belum membuka pintu ini, namun kesunyian sudah terasa begitu jelas.

Alvero masuk ke dalam. Biasanya, neneknya akan menyambutnya, atau mungkin mengomelinya jika ia pulang terlalu malam. Kini hanya kesunyian yang ia dapatkan.

Alvero masuk ke dalam rumah. Ia kelelahan. Ia ingin membersihkan dirinya dan tidur dengan lelap, sebelum memulai lagi kehidupan yang terasa begitu berat dan penuh rintangan.

Alvero masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya. Ia mulai melepas kausnya dan menyalakan shower. Aliran air yang cukup kencang mulai membasahi punggungnya. Laki-laki itu masih merenung memikirkan semuanya.

"Ka Vero.."

Suara itu masih terngiang di telinga Alvero, seperti menghantuinya dengan amarah dan kegundahan. Andai saja ia lebih berani, Alvero akan melawan agar para polisi itu tidak memisahkan Sarah dengannya.

Namun Alvero tak mau melakukannya. Jika ia dibawa ke kantor polisi, maka nenek dan kakeknya akan semakin frustasi memikirkannya. Kondisi mereka sedang tidak baik, Alvero tak mau lagi-lagi menjadi beban untuk mereka berdua.

Akhirnya Alvero pulang ke rumah menerima nasibnya. Ia tak bisa mencari Sarah kesana. Tidak sekarang.

Tapi bagaimana jika gadis itu menggunakan kesempatan ini, untuk kabur lebih jauh lagi?

Alvero menghela nafasnya kasar. Ia segera menyelesaikan mandinya, sebelum bersiap untuk kembali berjaga disana.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi. Saat ini, Alvero sedang berkeliling menggunakan motornya. Ia mengenakan masker, agar tidak ada polisi yang mengenalinya ketika ia melewati jalan.

Alvero mengelilingi sekitaran rumah sakit tempat neneknya dirawat. Ia memasuki gang-gang kecil yang ada disana, melihat satu persatu setiap kontrakan, maupun kost-kostan yang ternyata cukup banyak.

Kemungkikan besar, Sarah tinggal di salah satu tempat ini, masalahnya Alvero tak tahu dimana persisnya.

Alvero kini menghentikan motornya sebentar. Ia merasa Sarah akan mengambil kostan paling murah dan sederhana. Gadis itu tak mungkin punya banyak uang. Andaipun ia bekerja sekarang, ia hanyalah lulusan SMA yang tak memiliki skill khusus.

Kini Alvero melihat ke arah sana, dimana ada gang kecil dan deretan kost-kostan. Ada beberapa laki-laki yang berada di depan kostan itu, mereka terlihat sedang mabuk-mabukan.

Alvero mengernyit. Sarah tidak mungkin tinggal disini kan? semoga saja tidak, disini terlalu berbahaya untuk gadis sepertinya.

Kini Alveropun memutar balik motornya, dan melanjutkan perjalanannya melihat sekelilig. Sesungguhnya, ia ingin sekali masuk ke dalam kostan itu satu persatu dan memastikan keberadaan Sarah, namun Alvero takut mengganggu dan dilaporkan lagi ke polisi.

Alvero menghela nafasnya kasar. Andai saja tidak orang bajingan yang melaporkannya ke polisi malam tadi, ia pasti sudah bersama Sarah sekarang.

***

Alvero memarkirkan motornya di samping warkop yang sudah pernah ia datangi. Setelah berkeliling cukup lama, kini ia ingin beristirahat sebentar. Ia harus minum kopi karena dirinya yang belum tidur sedikitpun.

Alvero the AlphaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora