Chapter 59. Di Depan Sarah?

13.5K 1.3K 132
                                    

Malam itu, mobil van yang dikemudikan Alvero berhenti di pinggir jalan menuju kost-kostan. Alvero, Sarah, serta Alinka kini bersiap untuk turun.

Perjalanan panjang baru saja mereka lewati, rasanya begitu melelahkan, teutama untuk Alvero.

Alvero harus tidur di kursi mobil, sebab kasur di belakang diisi oleh Alinka dan Sarah. Namun untung saja Alinka bisa menyetir, sehingga ia terkadang bergantian dengan Alvero agar Alvero bisa beristirahat.

Kini Alvero turun dari mobil, diikuti kedua gadis itu.

Alveo membawakan ransel milik Sarah dan Alinka, kemudian mereka bertiga berjalan menuju kostan.

"Jadi selama ini lo tinggal disini?" tanya Alinka sambil mereka berjalan.

"Enggak, waktu kesini aku ngekostnya di deket tempat kerja, setelah ketemu ka Vero baru disuruh pindah kesini karena lebih aman."

Alinka mengangguk-angguk. Mereka bertiga kini masuk ke bangunan kostan. Alvero membuka kunci kamar Sarah dan masuk ke dalam.

Alinka menatap sekeliling. Kamar kost ini tidak terlalu besar, namun sangat cukup untuk satu orang.

"Untuk sementara lo disini dulu sama Sarah, nanti kalo gua udah nemu waktu yang pas buat jelasin ke kakek sama nenek, baru lo pindah ke rumah."

Alinka mengangguk. Ia kini duduk di tepi kasur. "Tapi kasurnya gak muat," ucap Alinka.

"Tenang, ada ini."

Sarah mengeluarkan kasur lipat dari dalam lemari. Ia memasangnya di samping kasur utama dan meletakkan bantal serta selimut tambahan.

"Aku disini aja gakpapa," ucap Sarah tersenyum.

Alvero yang sudah meletakkan ransel mereka kini menatap Alinka.

"Kalo gitu gua balik, lo istirahat aja, besok gua dateng lagi."

Alvero menatap Sarah. "Kalo ada apa-apa langsung chat aku."

Sarah berdiri. "Oke," ucapnya tesenyum.

Kini Alveropun bergegas keluar dari kamar kostan. Baru beberapa langkah dari pintu, ia mendengar Alinka yang memanggilnya.

Alvero berbalik dan melihat Alinka yang menghampirinya, sementara Sarah terdiam memperhatikan di dekat pintu kamar.

"Lo.. bilang ke kakek nenek gimana?" tanya Alinka.

Alvero mengernyit. "Maksudnya?"

Alinka menelan ludahnya. "Lo bilangnya gimana? masa tau-tau bilang gua bakal tinggal disana? k-kalo mereka gak nerima gua gimana?"

Alvero terdiam sesaat. Ia dapat menyadari kekhawatiran di wajah Alinka.

Alvero tersenyum. Ia meletakkan telapak tangannya di atas kepala Alinka.

"Ribet lo," ucap Alvero.

"Ah serius." Alinka menyingkirkan tangan Alvero dari kepalanya. Ia menatap kembarannya dengan serius.

Alvero tersenyum. "Gua kan udah bilang, beban lo beban gua juga, jadi lo gak perlu panik, gua bakal nyelesaiin semuanya."

Sarah yang sedari tadi memperhatikan, tak kuasa tesenyum. Ia begitu senang.

Kini Alveo sudah kembali melanjutkan jalannya, dan Alinka tak lagi menghalanginya.

Alinka menghela nafasnya kasar. Benarkah? ia tak perlu khawatir?

"Alinka, ayo tidur, kamu gak capek emang?"

Alinka mendengar suara Sarah. Ia akhirnya berbalik dan kembali masuk ke dalam kamar bersama Sarah.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now