Chapter 57. Tertangkap Basah (17+)

20.2K 1.4K 116
                                    

Pagi hari di penginapan, Sarah bangun dan mengerjap menatap langit-langit kamar. Ia mendengar suara gelas.

Sarahpun segera bangkit setelah menyadari tak ada Alvero di sampingnya. Ternyata, laki-laki itu sudah duduk di kursi yang posisinya di dekat jendela. Alvero sedang meminum kopi sambil menatap layar ponselnya.

"Ka Vero.. udah bangun?" tanya Sarah bingung.

Alvero menatap Sarah dengan tenang. "Udah, aku udah nge-gym, mandi, sama pesen kopi."

Sarah membelalak. Alvero sudah melakukan semua itu sementara Sarah saja baru bangun??

"Ayo kamu mandi, biar kita jalan-jalan sambil cari sarapan."

Sarah mengernyit. Alvero mengajaknya jalan-jalan? tidakkah Alvero sadar bahwa Sarah sedang galau??

Dan juga, bukankah seharusnya mereka memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan permasalahan Alinka? Bagaimana mungkin Sarah bisa menikmati jalan-jalan disaat dirinya sedang bertengkar dengan Alinka?

"Sarah?"

Sarah mengerjap tersadar dari lamunannya. Iapun mengangguk.

Akhirnya Sarah bergegas ke kamar mandi. Ia bersiap. Sementara Alvero kini menghela nafasnya pelan.

Alvero sadar Sarah merasa gusar karena permasalahan Alinka, namun ia akan membiarkan seperti itu hingga waktunya tiba.

Kini Alvero sedang chat dengan teman sekelasnya, Missy.

Missy selalu memberitahu Alvero tentang perkembangan situasi dan tugas di kampus. Gadis itu mengatakan bahwa kini mereka berada di dalam kelompok yang sama dan berisi empat orang.

"Siapa aja? ada Frida?" tanya Alvero pada Missy.

Tak lama Missy membalasnya.

"Gak ada, dia gua ajak gakmau, katanya udah ada kelompok."

Alvero mengangguk-angguk.

"Yaudah gakpapa," balas Alvero lagi.

"Oke, lo kapan balik Ver?"

"Besok."

Kini Alvero meletakkan ponselnya di atas meja. Ia mengambil cangkir kopinya dan meminumnya dengan tenang.

***

Setelah sekitar setengah jam, kini Alvero dan Sarah sudah siap. Keduanya berjalan sambil berpegangan tangan, keluar dari area penginapan.

Sarah sesaat mengernyit. Alvero tak membawanya ke parkiran liar dimana mobil van mereka berada.

"K-kita kemana?" tanya Sarah.

"Parkiran motor."

Sarah mengenyit. Alvero melepas tangannya dan menaiki sebuah motor yang terlihat asing.

"Ayo?" ajak Alvero.

"Ini motor siapa ka Vero?" tanya Sarah mendekat.

"Aku nyewa, kayanya disini lebih enak jalan-jalan naik motor," jawab Alvero.

Sarah mengerjap sesaat. Iapun akhirnya naik ke atas motor bersama Alvero dan melingkarkan tangannya di perut laki-laki itu.

Alvero mulai menjalankan motornya, menyusuri area penginapan hingga ke jalanan yang letaknya di pinggir pantai.

Sarah tak kuasa. Ia bersandar di punggung Alvero dan melihat ke arah pantai yang begitu luas seperti tak berujung.

Pulau kecil ini benar-benar indah. Jalanannya juga tidak macet seperti di Jakarta.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now