Chapter 58. Gelisah

14.1K 1.1K 92
                                    

"Alinka!"

Sarah memanggil dan menatap kakaknya dengan panik.

Saat ini, Alinka masih mengejar Alvero yang berlari mengelilingi kamar penginapan. Alinka membawa botol wine kaca di tangannya.

"U-udah dong!" ucap Sarah menghadang Alinka.

"Minggir lo! gua getok dulu tu cowok!" bentak Alinka.

"Jangan!"

Sarah berusaha merebut botol wine tersebut. Ia berhasil melakukannya dan kini botol itu sudah berada di tangannya.

"Bahaya," ucap Sarah.

"Yang bahaya itu bukan gua! tapi Alvero! udah diapain aja lo sama dia?" tanya Alinka.

Sarah meletakkan kembali botol kaca itu ke atas nakas, kemudian ia mendekati Alinka yang berucap.

Sementara Alvero kini berdiri di samping lemari pakaian. Ia menghela nafasnya lega.

"Ka Vero gak ngapa-ngapin aku," ucap Sarah.

"Emang lo kira gua bego? tadi gua liat sendri dia lagi ngapain."

"Iya, tapi kamu juga liat aku kan? kita berdua sama-sama mau, jadi kamu gak perlu marah ke ka Vero."

"Lagipula, aku juga udah bukan anak kecil lagi, kamu gak usah khawatir soal itu," tutur Sarah.

Alinka yang mendengar itu mengepal tangannya kencang, sementara Alvero kini kembali mendekat dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.

"Denger kan lo?" ucap Alvero.

Alvero memegang tangan Sarah, namun pegangan itu langsung terlepas.

Bugh!

Alinka memberikan tendangan mautnya di perut Alvero, membuat laki-laki itu terdorong jauh.

Sarah begitu tersentak melihatnya. "Ka Vero!" ucapnya panik.

Sarah hendak mendekati Alvero yang kini tersungkur di lantai, namun Alinka keburu menarik tangannya.

Alinka menatap Sarah dengan wajah khawatir.

"Lo beneran mau dipegang-pegang sama ni cowok?? lo gak ngerasa dilecehin??" tanya Alinka.

Sarah mengerjap sesaat, namun kemudian ia terssnyum kecil. "Enggak," jawabnya.

Alinka menelan ludahnya. Entah kenapa, ia tidak terima. Rasanya begitu aneh melihat adiknya bercumbu dengan kembarannya.

Alinka kini menghela nafasnya kasar. "Yaudah kalo gitu," ucapnya.

"Tapi inget." Kini Alinka menatap Alvero dengan tajam

"Jangan mesra-mesraan sama Sarah di depan gua, atau gua gorok leher lo," ucap Alinka.

Alvero menelan ludahnya. Alinka terdengar serius di telinganya. Sementara Sarah kini tersenyum.

Alinka tersentak karena Sarah yang tiba-tiba memeluknya dengan erat. Sarah bahkan sampai menangis di pelukannya. Alinka dapat mendengarnya.

Kenapa? apa Sarah senang karena Alinka membiarkannya berpacaran dengan Alvero?

"Aku seneng banget, aku seneng banget kamu ada disini sekarang."

Jantung Alinka berdetak kencang. Ia begitu tersentak mendengarnya.

Meskipun sedang diluapi emosi dan amarah, namun Alinka tetap tak kuasa mendengarnya.

"Makasih kamu mau ikut pulang," ucap Sarah lagi.

"Ck, terpaksa," sahut Alinka.

Sarah tersenyum dalam pelukan itu. Ia mengeratkannya. Apapun itu, Sarah senang. Ia bahagia Alinka memutuskan untuk ikut pulang bersamanya ke Jakarta.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now