Chapter 28. Baskom Pink

16.6K 1.4K 46
                                    

yaampun judulnya random sekali 🤣

***

Setelah perjalanan cukup panjang, motor Alvero akhirnya tiba di kontrakan. Alvero menggendong Sarah naik ke kontrakan yang berada di lantai atas.

Awalnya Sarah menolak, namun Alvero tidak mempedulikan. Kini ia berjalan menaiki tangga.

Sarah yang berada di gendongan Alvero menelan ludahnya. Ia melihat luka-luka di tangan Alvero. Laki-laki ini baru berkelahi melawan bawahan ayahnya yang sengaja dikerahkan untuk mengalihkan perhatian Alvero dari Sarah. Ia pasti sangat lelah.

Kini Alvero sudah masuk ke dalam kontrakan. Ia mendudukkan Sarah di tepi kasur.

Alvero berjongkok di depan Sarah. Ia memperhatikan gadis itu. Beberapa saat keduanya terdiam.

"Mana yang sakit?" tanya Alvero.

Sarah menggigit bibirnya. Ia menunjukkan pergelangan tangannya yang membiru, juga lututnya yang sedikit luka karena beberapa kali terjatuh ketika diseret.

"Tunggu disini," ucap Alvero.

Alvero berdiri dan berjalan ke arah laci. Ia mengambil toples berisi obat-obatan yang seadanya, kemudiann kembali ke depan Sarah.

Sarah memperhatikan Alvero. Laki-laki itu sedang mengusap lututnya dan memberi obat. Ada sedikit perih ia rasakan, namun tak berani mengatakannya.

Memperhatikan Alvero membuat Sarah teringat pelukan refleks yang ia berikan pada Alvero tadi. Apa yang Alvero rasakan? apa ia kesal Sarah memeluknya??

Kini Sarah menelan ludah. Padahal tadi ia merasa begitu senang ketika Alvero datang, tapi sekarang suasana jadi terasa canggung.

Alvero berdiri. Ia sudah selesai mengobati Sarah dan hendak mengembalikan toples berisi obat itu pada tempatnya.

"Ka Vero!"

Sarah tiba-tiba memanggil Alvero, membuat laki-laki itu menengok.

Sarah meremas sprei dan menelan ludah, ragu dengan apa yang hendak ia ucapkan.

"A-aku obatin juga.." ucap Sarah.

"Hah?" sahut Alvero, kurang paham.

Sarah mengigit bibirnya. Ia mengatur detak jantungnya yang berdegup kencang.

"Sini aku obatin," ucap Sarah berdiri dari tepi kasur. Gadis itu mendekati Alvero dan meraih toples berisi obat tersebut.

Sarahpun duduk di tepi kasur. Ia menunggu Alvero mendekat ke arahnya.

Alvero masih belum bergerak. Ia masih memperhatikan gadis itu.

"Sini.." ucap Sarah memanggil.

Akhirnya Alveropun berjalan mendekat. Ia duduk di samping Sarah.

Baru saja Sarah hendak meraih tangan Alvero yang terluka, laki-laki itu malah melepas kaus yang ia kenakan, membuat Sarah tersentak.

Kenapa ia malah buka baju?? batin Sarah.

Meskipun awalnya tersentak, kini Sarah seketika paham. Ia melihat luka-luka di punggung Alvero yang masih basah.

Kenapa bisa separah ini?? batin Sarah tak mengerti.

"Tdi banyak yang bawa benda," ucap Alvero, seolah menjawab pertanyaan di kepala Sarah.

"Ah.. gitu.." sahut Sarah yang akhirnya paham. Pantas saja lukanya terlihat seperti luka dari benda tajam.

Kini Sarahpun berpindah ke belakang. Ia mulai mengusap luka-luka di punggung Alvero dengan kapas dan sedikit alkohol.

"Tahan sebentar ya," ucap Sarah, menyadari akan terasa perih.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now