Chapter 7. Markas

25.8K 1.6K 56
                                    

Saat ini, Sarah sudah berada di dalam sebuah mobil yang berjalan. Ia tidak tahu dirinya dibawa kemana, sebab kedua matanya ditutup rapat menggunakan kain berwarna hitam.

Setelah menuntunnya keluar dari kontrakan beberapa saat lalu, Alvero memaksa Sarah masuk ke dalam mobil yang sepertinya sudah menunggu.

Setelah cukup lama, mobil tersebut akhirnya berhenti.

Dua orang laki-laki yang berada di dalam mobil bersama Sarah akhirnya turun, termasuk Alvero.

Sarah yang masih belum bisa melihat hanya terdiam menunggu aba-aba.

Hingga aba-aba tersebut ia rasakan ketika Alvero menarik tali yang mengikat tangannya.

Sarahpun turun perlahan dari mobil. Tubuhnya gemetar namun ia harus terus bergerak.

"Ahh!"

Sarah hampir terjatuh karena tak bisa melihat langkahnya ketika menuruni mobil.

Alvero yang melihat itu refleks menangkapnya. Alvero membantu Sarah turun dan membenarkan posisi berdirinya.

Alvero kini mulai berjalan.

Sarah otomatis mengikuti Alvero. Kedua kakinya mulai memijak lantai tanpa alas kaki. Gadis itu terus berjalan dengan kedua tangannya yang terikat.

Suara pintu terdengar. Alvero dan Sarah memasuki pintu tersebut.

Kini Alvero menghentikan langkahnya. Setelah pintu tertutup rapat, iapun mendekati Sarah yang masih berdiri terdiam.

Sarah dapat mendengar itu. Suara banyak laki-laki di dalam ruangan.

Kini Sarah mulai memahaminya. Alvero pasti membawanya ke markas milik mereka.

Akhirnya, Alvero melepas penutup mata Sarah.

Sarah berusaha meyesuaikan penglihatannya. Ia mengerjap hingga akhirnya kedua matanya dapat terbuka sepenuhnya.

Sarah menelan ludahnya. Jantungnya berdetak kencang.

Markas ini jauh lebih besar dari yang Sarah bayangkan. Puluhan laki-laki sudah berada di dalam ruangan.

Mereka semua menatap ke arah Sarah. Mereka semua tak bisa melepas tatapan tajam yang tertuju padanya.

"Minggir."

Alvero berucap kemudian berjalan maju sambil menarik tali yang mengikat tangan Sarah.

Sarahpun ikut maju. Ia berjalan ke depan.

Puluhan laki-laki itu kini memberi jalan untuk Alvero, namun mereka masih terus memperhatikan Sarah yang diikat dibelakang Alvero.

Sarah berjalan sambil menunduk. Ia melihat ikatan di tangannya.

Kemudian Sarah melihat kanan dan kiri. Semua laki-laki itu menatapnya dengan penuh kebencian.

Tubuh Sarah semakin gemetaran. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

Sementara itu Alvero akhirnya sampai. Ia berhenti, membuat Sarah ikut berhenti.

Alvero berbalik. Ia menatap Sarah yang kini terlihat begitu tak berdaya.

Bugh!

Seolah tak cukup, tiba-tiba Alvero menendang kaki Sarah, membuat gadis itu terjatuh dan berlutut di lantai.

Alvero masih memegang tali yang mengikat Sarah. Ia kini berdiri di depan Sarah, dan menatap puluhan laki-laki yang menyaksikan.

"Sesuai dengan apa yang kalian pikirin, cewek ini adalah Sarah, dia ketua geng yang udah kita cari selama setahun terakhir."

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now