Chapter 41. Tidak Rela

14.4K 1.3K 335
                                    

"Taraa!"

Alvero mengernyit. Saat ini, ia sudah sampai di sebuah mall bersama Missy, teman sekelas yang baru ia kenal.

Tempat ini merupakan arena bermain semacam timez*ne yang berada di tengah mall. Missy mengajak Alvero kesini, ia menyebut tempat ini sebagai tempat penghilang stres.

"Disini?" tanya Alvero, mengernyit.

"Iya disini, seru kok, ayo."

Missy mengajak Alvero memasuki area bermain tersebut. Keduanya berjalan menuju loket. Sebelum mulai, Missy harus mengisi ulang saldo kartu bermain yang ia miliki.

Baru saja ia hendak membayar, Alvero memberikan kartu ATM nya pada penjaga loket, membuat Missy menengok padanya.

"Biar gua yang bayar," ucap Alvero.

"Kan gua yang ngajak lo kesini," sahut Missy.

"Gakpapa," jawab Alvero.

Missy mengerjap sesaat. Padahal mereka baru kenal, batinnya.

"Yaudah kalau gitu, ayo."

Setelah Alvero selesai membayar, Missypun mengajaknya ke beberapa jenis permainan yang ada disana.

Alvero mencoba tiap permainan yang disarankan oleh Missy, namun entah kenapa, tidak sesuai dengan ucapan gadis itu, stress yang ia rasakan tetap tidak hilang.

***

"Hah.. seru banget.."

Saat ini, Missy dan Alvero sedang menunggu hadiah mereka setelah memainkan beberapa permainan.

Missy merasa senang. Ia suka bermain disini, namun ia kini menelan ludahnya, menyadari teman sekelompok yang ia ajak kesini, terlihat biasa saja.

Alvero tidak terlihat terhibur sedikitpun. Missy sampai bingung harus bagaimana.

Sepertinya laki-laki ini benar-benar sedang stress berat. Sesungguhnya, apa yang terjadi padanya? benarkah hanya sekedar putus cinta?

"Ehm, lo suka mukul-mukul gak?"

"Mukul-mukul?" tanya Alvero bingung.

"Iya, mukul-mukul, kan ada tuh orang yang hiburannya dengan mukul-mukul, kaya ngeluapin emosi gitu," tutur Missy.

Alvero yang mendengar itu terlihat tertarik dengan ucapan Missy. "Emang disini ada yang bisa dipukul-pukul?" tanya Alvero.

Missy tersenyum geli mendengarnya. "Ada, ayo!"

Missy mengajak Alvero ke salah satu permainan yang belum mereka datangi. Ini adalah permainan pukul buaya, dimana mereka disediakan satu pentungan khusus untuk memukul kepala buaya yang muncul dari bawah ke permukaan meja permainan.

"Nih, liat ya, gini mainnya," ucap Missy. Ia sudah menggesek kartunya dan memegang pentungan tersebut.

Bugh!

Bugh!

Missy memukul semua kepala buaya yang muncul dengan sekuat tenaga. Semakin kencang ia memukul, poin yang didapatkan juga semakin besar.

Bugh!

"Seru kan??" ucap Missy pada Alvero yang memperhatikan.

Benar saja. Ada sedikit binaran di kedua mata Alvero. Sedari tadi, permainan yang mereka mainkan hanyalah lempar-lemparan. Kini Alvero jadi sedikit bersemangat karena bisa menggunakan kekuatannya.

"Nih, sekarang gantian," ucap Missy.

Alvero menerima pentungan yang diberikan Missy padanya. Gadis itu menggesek kartu, kemudian membiarkan Alvero maju tepat di depan mesin permainan itu.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now