Chapter 46. I Miss your Everything

18.6K 1.4K 235
                                    

Sesampainya di kostan, Sarah mengatur nafasnya. Ia duduk di tepi kasur sambil menenangkan dirinya.

Di dalam hatinya, Sarah terus mengelak. Ia terus meyakinkan bahwa laki-laki itu bukan Alvero, meskipun sudah melihatnya secara langsung menggunakan kedua mata.

Kenapa? kenapa laki-laki itu ada di sekitar sini?? Lokasi ini jauh dari tempat ia tinggal. Laki-laki iti tidak mungkin berada di sekitar sini kan? batin Sarah.

Sarah menelan ludahnya. Apakah Alvero menyadari kehadiran Sarah?

Sepertinya tidak. Sebab jika iya, laki-laki itu pasti sudah mengejarnya.

Dengan cepat, Sarah membuka ponselnya. Ia mencari-cari dengan perasaan tak karuan.

Sarah harus segera mencari tempat baru. Ia tidak boleh tinggal disini lagi. Ini terlalu berbahaya. Sarah harus pindah ke lokasi yang lebih aman.

***

Keesokan harinya.

"Sarah, ini gaji kamu bulan ini."

Sarah melihat amplop yang diberikan atasannya padanya. Ia menerimanya.

"Makasih bu," ucap Sarah.

Atasan Sarah mengernyit. Ia menatap Sarah yang terlihat bingung.

"Kenapa? kamu kok gak seneng dapet gaji?"

Sarah mengerjap tersadar dari lamunannya. "Ah? enggak, enggak bu, saya seneng kok."

"Terus ? kenapa?"

"Ehm.. jadi saya lagi nyari kostan baru bu, cuma belum ketemu."

"Kostan baru? ngapain? emang kostanmu kenapa?"

Sarah menelan ludahnya. Ia menghela nafasnya pelan. "Kurang aman bu lokasinya," jawab Sarah.

"Gitu.. tapi nyari kostan itu susah Sarah, ribet, perlu biaya besar juga, sedangkan kamu bulan ini cuma dapet gaji setengah karena udah minta setengahnya di awal."

"Kamu bertahan dulu aja sebulan lagi, seenggaknya bulan depan gaji kamu full jadi kamu bisa pake buat pindahan."

Sarah yang mendengar itu terdiam. Sesungguhnya, atasannya benar. Gaji Sarah bisa langsung habis jika ia pindah saat ini juga.

Akan tetapi, bagaimana? Sarah takut bertemu lagi dengan Alvero disekitaran kostannya.

***

Malam setelah pulang bekerja, Sarah berjalan memasuki jalanan menuju kostannya dengan perasaan berdebar.

Kemungkinan ia bertemu lagi dengan Alvero seharusnya kecil, jika memang yang kemarin hanya kebetulan.

Sarah yakin yang kemarin hanya kebetulan, sebab Alvero tidak tinggal di daerah sini. Butuh waktu hampir dua jam untuk laki-laki itu datang kesini.

Kenapa ia ada disini semalam? apa yang ia lakukan?

Kini Sarah melihat ke arah sebuah bangunan besar yang terlihat dari kejauhan. Itu adalah rumah sakit.

Sarah menelan ludahnya. Mungkinkah.. Alvero ada urusan di rumah sakit?

Entah kenapa, rasa khawatir menjalar di dalam pikiran Sarah. Siapa yang sakit? batinnya.

Kini Sarah kembali melanjutkan jalannya. Ia terus berdoa agar sebulan ke depan, tak ada lagi tanda-tanda laki-laki itu berada disni.

Sebab Sarah belum menemukan kostan yang bisa ia tinggali selain disini. Ia masih harus menunggu hingga bulan depan.

Sarah berjalan menyusuri kegelapan menuju kostan. Ia akan melewati warung kopi yang dulu pernah ia inapi.

Padahal, hari ini Sarah gajian, namun kesenangan sama sekali tak bisa ia rasakan, hanya panik dan khawatir.

Alvero the Alphaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें