Chapter 35. Helpless

15.4K 1.2K 45
                                    

Sarah membuka pintu kamarnya dengan perasaan degdegan, berpikir bahwa yang mengetuknya barusan adalah Alvero.

Gadis itu kini dikejutkan oleh sosok yang ia kenal, namun tak ia harapkan datang. Laki-laki itu bukan Alvero, melainkan Daniel, salah satu bawahan ayahnya.

Baru saja Sarah hendak berucap, Daniel maju satu langkah ke depannya, membuat tubuh mereka begitu dekat.

Sarah merasakan sesuatu yang tajam menyentuh perutnya, ia menunduk dan melihat pisau kecil yang ditodong oleh Daniel padanya.

"Ikut gua, dan jangan berontak," ucap Daniel pelan.

Sarah menelan ludahnya. Jantungnya berdetak kencang. Bagaimana Daniel dapat mengetahui keberadaan Sarah disini?

"Sarah? kenapa?"

Sarah dan Daniel sama-sama menengok. Keduanya melihat ibu kost yang berdiri di kejauhan, memperhatikan mereka.

Daniel segera menyembunyikan pisau kecil yang ia todong ke Sarah.

"Ikut gua, atau Alinka dalam bahaya."

Daniel kembali berbisik pada Sarah, ia melakukannya dengan tenang agar tak dicurigai oleh ibu kost.

Sarah yang mendengar itu mulai panik. Kedua matanya membulat. Alinka dalam bahaya??

"Sarah??"

"Ah.. enggak bu, gakpapa," ucap Sarah akhirnya, berusaha tenang.

"Ini siapa?" tanya ibu kost menunjuk Daniel.

"Ini sepupu saya bu, maaf ya ganggu," ucap Sarah.

"Ah gitu.. yaudah kalau gitu, ibu duluan ya," ucap ibu kost yang diangguki oleh Sarah.

Ibu kost tersebut akhirnya bergegas pergi, meninggalkan Sarah dan Daniel yang berada di pintu kamar.

"Ikut gua," ucap Daniel sekali lagi. Ia berbalik kemudian berjalan pergi.

Sarah tahu mengikuti Daniel adalah pilihan yang buruk, namun bagaimana dengan Alinka? bagaimana jika Alinka benar-benar dalam bahaya??

***

Pukul 11 malam di di dalam kamar, Alinka sedang bersantai di atas kasurnya. Ia akan menonton beberapa episode dari series favoritnya sebelum tidur.

Alinka memasang headset di kedua telinganya. Ia mengambil posisi paling nyaman sebelum memencet tombol play dan mulai menonton.

Baru saja hendak melakukannya, Alinka mendengar suara pagar.

Alinka mengernyit. Siapa yang datang malam-malam seperti ini? batinnya.

Karena penasaran, Alinka bangkit dari atas kasur. Ia melihat dari jendela kamarnya.

Seketika kedua mata Alinka membulat. Seseorang yang tak ia sangka akan datang kini memasuki pagar rumahnya.

Ada apa?? kenapa ia kesini?? kenapa ia datang sendirian?? batin Alinka tak mengerti.

Sesaat Alinka menelan ludahnya. Ia terdiam membeku.

Akhirnya karena penasaran, Alinka berjalan dengan cepat. Ia keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Alinka akan menghampiri seorang laki-laki yang berjalan memasuki gerbang di depan rumahnya.

Laki-laki itu kini melihatnya. Setelah jarak beberapa meter, keduanya sama-sama berhenti melangkah dan saling menatap.

Alinka mengatur nafasnya karena sempat berlari kesini. Ia menatap bingung ke arah kembarannya.

"Ngapain?" tanya Alinka pada Alvero yang berdiri di depannya.

Alvero terdiam sesaat. Baru saja ia hendak menjawab pertanyaan itu, kedua matanya teralih pada seorang laki-laki yang berjalan mendekati Alinka.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now