Chapter 6. Come With Me, Sarah

28.5K 1.6K 121
                                    

Matahari pagi mulai bersinar menyelinap lewat jendela kamar. Sarah yang masih terlelap akhirnya mulai bergerak.

Perlahan, kedua matanya mengerjap. Sarah yang tidur menyamping kini melihat ke depan.

Di depannya ada dada yang bidang terpampang. Tangan Sarah menyentuh dada tersebut, perlahan turun ke perut.

Otot-otot itu begitu besar dan keras. Pantas saja kasur ini jebol semalam.

Seketika, Sarah tersentak. Ia refleks menjauhkan tangannya yang bergerak tanpa kehendak.

Sarah ingin turun dari kasur, namun ia mengingat kasurnya yang posisinya sudah berada di lantai.

Sarah menelan ludahnya. Ia melihat Alvero yang masih tidur di sampingnya, bertelanjang dada.

Kenapa laki-laki ini hobil sekali melepas kausnya?!

Sarahpun segera bangkit dan berjalan keluar dari kamar. Ia langsung memasuki kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.

Sementara Alvero kini mulai bergerak. Ia membuka matanya dan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Alvero menghela nafasnya pelan. Semalam, ia begitu kegerahan karena terbiasa tidur dengan AC di kamarnya.

Kali ini ia harus tidur tanpa AC, di atas kasur yang jebol, dan berhimpitan bersama gadis yang merupakan musuh besarnya.

Hidup Alvero benar-benar menyenangkan bukan?

***

Setelah beberapa saat, Sarah akhirnya selesai memasak. Ia juga sudah mandi dan mengenakan seragamnya.

Baru saja hendak memindahkan nasi goreng yang ia buat ke atas piring, Sarah tersentak melihat kehadiran Alvero di dapur.

Alvero masih bertelanjang dada, ia juga hanya melilitkan handuk di bagian bawah tubuhnya.

"Ngapain.?" tanya Sarah bingung.

"Tombol air panas yang mana?"

"Eh?"

"Itu keran di kamar mandi airnya dingin, tombol air panas yang mana?" tanya Alvero.

Sarah mengerjap, berusaha memahami maksud Alvero, hingga akhirnya ia pahan.

Sarah menghela nafasnya pelan. Meskipun tampangnya menyeramkan, ternyata laki-laki ini bodoh juga, batinnya.

"Tunggu sebentar," ucap Sarah.

Alvero masih terus memperhatikan gadis itu. Ia melihat Sarah yang mengambil panci untuk memasak air panas di atas kompor.

Setelah itu Sarah melanjutkan kegiatannya.

"Sekarang sarapan dulu aja," ucap Sarah sambil memindahkan nasi goreng yang sudah ia buat ke piring.

Alvero tersenyum miring. "Emangnya lo kira gua bego? lo pasti udah masukin racun ke nasi goreng ini kan?"

Sarah menghela nafasnya pelan. Ia meletakkan dua piring nasi goreng ke atas meja makan.

"Yaudah kalau gakmau," ucapnya.

Sarah kini duduk di kursi meja makan dan mulai memakan nasi gorengnya, sementara Alvero masih memperhatikan gadis itu.

Aroma nasi goreng yang menyeruak membuat Alvero menelan ludahnya. Tubuhnya yang besar membutuhkan asupan nutrisi yang sama besarnya.

Akhirnya Alveropun duduk di samping Sarah.

Bukannya memakan nasi goreng yang ada di didepanya, Alvero malah mengambil piring nasi goreng Sarah.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now