Chapter 20. Sarah Edwards

19.5K 1.5K 27
                                    

Suatu hari yang cerah di sebuah panti asuhan, seorang gadis berusia delapan tahun sedang asik bermain dengan kawan-kawannya.

Meskipun pemalu ketika berada di luar, namun gadis bernama Sarah itu sangat aktif ketika berada di area panti. Mungkin karena ia sudah sangat mengenal orang-orang disini.

Sarah sedang mengumpulkan dedaunan untuk dijadikan properti bermain bersama teman-temannya. Karena disini tidak ada cukup banyak mainan, maka dari itu mereka harus kreatif dan menciptkan mainan sendiri.

"Ayo Sarah! masak-masaknya udah mau dimulai!"

Sarah mengangguk pada temannya. Iapun berjalan menghampiri sambil membawa dedaunan yang ia kumpulkan.

"Ayo," ucapnya semangat.

"Sarah?"

Baru saja ia bergabung dengan kawanannya, seorang pengasuh memanggil namanya. Sarahpun menengok.

"Sini dulu sebentar."

Sarah mengangguk. Ia menurut dan langsung berjalan menghampiri bunda Aina.

"Kenapa bunda?"

Aina memegang tangan Sarah dan membawanya berjalan ke ruang tamu. "Ada yang mau ketemu."

Keduanya sampai di ruang tamu. Disana, ada seorang laki-laki dewasa, juga seorang anak perempuan. Mereka berdiri ketika Sarah memasuki ruang tamu.

"Pak Frans, ini Sarah," ucap bunda Aina.

"Sarah, kenalin, ini om Frans."

Sarah menelan ludahnya. Tanpa melepas tangan kirinya dari genggaman bunda Aina, ia menyalami laki-laki itu.

Laki-laki itu adalah Fransisco Edwards. Ini bukan pertama kalinya ia datang. Sudah beberapa bulan terakhir ia kesini untuk mengurus keperluan adopsi Sarah, hingga akhinya berhasil memenuhi segala persayaratan.

"Halo Sarah," ucap Frans tersenyum.

Kini Sarah menatap bunda Aina, seolah bertanya apa yang terjadi.

"Jangan takut, om Frans kesini untuk ketemu kamu dan kenalan sama kamu, bulan depan baru kamu akan ikut om Frans ke rumah," jelas bunda Aina.

Sarah mengerjap. Sesungguhnya, ia sudah pernah melihat hal ini sebelumnya. Ada beberapa temannya yang pernah dibawa pergi dari panti ini.

Bunda Aina bilang itu adalah sesuatu yang disebut adopsi, dimana mereka akan memiliki tempat tinggal baru, dan hidup bahagia bersama keluarga barunya.

Apa ini artinya, Sarah juga akan mendapatkan keluarga barunya?

Sarah melihat ke arah Frans yang tersenyum lembut padanya. Apa itu artinya, laki-laki ini akan jadi ayahnya?

Kini pandangan Sarah beralih. Ia melihat seorang anak perempuan yang berdiri di samping laki-laki itu. Anak perempuan itu menatap tajam pada Sarah. Ia terlihat tidak suka padanya.

Sarah kini mundur dan bersembunyi di belakang tubuh bundanya.

"Alinka, jangan gitu dong," ucap Frans pada Alinka.

Frans berjongkok di dekat Sarah. Ia menatap Sarah dengan lembut.

"Tenang ya Sarah, ini Alinka, dia akan jadi kakak kamu, dia baik kok orangnya, jangan khawatir."

Sarah menelan ludahnya. Ia kembali melirik ke arah Alinka dengan penasaran, sementara bunda Aina tersenyum geli. Ia senang kini Sarah akan mendapatkan keluarga baru. Karena itu artinya, Sarah akan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Tempat tinggal yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik, dan lain sebagainya.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now