Chapter 26. Don't Love Me

21.2K 1.5K 60
                                    

Pagi yang cerah di sekolah, seorang gadis sudah duduk di bangkunya. Ia sedari tadi merenung, memikirkan banyak hal.

Karena luka di lengannya yang sudah kering, Sarah akhirnya bisa beraktivitas seperti biasa. Ia masih harus hati-hati, namun tidak perlu terlalu khawatir lagi.

"Sarah?"

Sarah mengerjap. Ia menengok pada temannya, Lia yang memanggil.

"Kok bengong mulu?" tanya Lia.

"Ah.. enggak kok.."

"Mikirin apa?"

Sarah menelan ludahnya. Apa yang Sarah pikirkan? banyak, tapi yang paling menempel di pikirannya adalah tentang malam itu, ketika Sarah tertangkap basah bertemu Alinka.

Setelah Alvero mencium Sarah, laki-laki itu tak melakukan apapun. Ia hanya mengangkat Sarah ke atas kasur dan membiarkannya tidur.

Sarah benar-benar tidak mengerti. Entah kenapa, hal itu membuatnya kepikiran. Apa Alvero tidak marah pada Sarah? kenapa hukumannya hanya ciuman?

Dan juga, bukankah ciuman itu terlalu lembut dan hangat untuk dijadikan sebuah hukuman??

Sarah menelan ludahnya. Seketika ia merasakan kedua pipinya yang merah.

Sarah masih ingat bagaimana cara Alvero menatapnya, dan itu membuat dirinya hampir gila.

Ia tahu ini terdengar aneh, tapi Sarah tak mau Alvero menatapnya seperti itu. Sarah lebih memilih Alvero menatapnya seperti dulu. Tajam.

Sarah takut. Ia takut keterusan sampai pada titik yang tak diinginkan.

***

Di kelas dua belas IPS 2, Frida baru saja tiba di kelas. Ia langsung duduk dibangkunya setelah menyapa teman dekatnya.

Frida duduk dan melepas tas ransel yang ia bawa. Tiba-tiba ia melihat sesuatu di kolong mejanya.

Frida mengernyit. Ada sebuah kantung keresek berwarna hitam disana. Ia melihat isinya.

"Susu cokelat?" gumamnya bingung.

Di dalam plastik hitam itu, ada satu kotak susu cokelat dan satu bungkus roti.

Frida mengernyit. Belanjaan siapa ini? apa ada yang salah meletakkan di bawah sini? batinnya.

Namun pikiran tersebut langsung hilang ketika Frida melihat secarik kertas kecil di dalamnya. Frida membaca tulisannya.

Sarapan.

Frida membelalak. Apa ini hadiah untuk Frida? apa ada penggemar rahasia yang memberikannya ini??

Jika iya, penggemar macam apa? kenapa hadiahnya dimasukkan ke dalam kresek hitam seperti ini?? dan kenapa tulisannya hanya 'sarapan'??

Frida menggeleng-geleng. Ia terkekeh geli.

Siapapun yang memberikannya ini, pasti orangnya sangat kaku dan tidak romantis, batinnya.

Karena sudah sarpan dari rumah, akhirnya Fridapun menyimpannya di dalam tas. Ia akan memakannya di jam istirahat nanti.

***

Bel jam istirahat sudah berbunyi. Saat ini Sarah masih berada di kelas. Ia baru saja ditinggalkan oleh Lia dan yang lainnya ke kantin.

Sarah memilih tinggal di kelas sebab Frida mengatakan dirinya ingin menghampiri Sarah.

Tak lama, Frida datang. Ia membawa tas berisi makan siang di tangannya.

"Gimana? kamu udah sehat?" tanya Frida, duduk di samping Sarah.

"Udah kok kak," jawab Sarah.

"Lukanya?"

Alvero the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang