Chapter 65. You're All I Want (END)

30.6K 1.2K 47
                                    

ini chapter terakhir yaa readers, oh iya ada bonus chapter juga dibawah 🥰

***

Chapter 65. You're All I Want

"Sarah, mulai hari ini kita-"

"Alvero?"

Alvero dan Sarah sama-sama menengok. Keduanya melihat seorang perempuan dewasa yang berdiri beberapa meter dari mereka.

Seketika, wajah Alvero berubah tegang. Suasana hatinya berubah total.

Kedua mata Alvero menatap tajam pada Alyssa, ibu kandungnya yang baru saja tiba.

"Ayo masuk."

Alvero berucap dengan nada suara tak bersahabat. Ia memegang tangan Sarah kemudian mereka berjalan masuk tanpa menghiraukan perempuan yang berada disana.

Kini keduanya sudah tiba di ruang tamu, dimana Alinka sedang mengobrol bersama kakek dan neneknya. Ketiganya masih terlihat tenggalam dalam rasa haru karena akhirnya bisa bertemu.

"Kenapa Vero?" tanya Sharon pada Alvero yang wajahnya terlihat tegang.

"Ada yang dateng," ucap Alvero.

Kini, Alveropun berjalan ke arah sofa. Ia dan Sarah duduk bersebelahan.

"Ma, pa."

Sharon dan William menengok. Keduanya melihat puteri mereka satu-satunya, Alysa yang baru sampai.

"Alysa," ucap Sharon, seketika berdiri dari sofa.

Sharon dan William memang sudah tahu bahwa puteri mereka akan datang, namun tetap saja mereka tersentak dan khawatir, sebab kini, Alysa terdiam membeku, perempuan itu menatap lurus ke arah seorang gadis yang duduk di sofa.

Kedua mata Alysa kini tak hanya memerah, namun juga membendungkan air yang tak butuh waktu lama keluar dengan deras.

Alysa menutup mulutnya. Ia merasakan tangannya yang gemetaran.

Sementara Alinka di sofa hanya terdiam. Sejujurnya, Alinka tak merasakan apapun. Meskipun semua orang mengatakan bahwa perempuan itu adalah ibunya, namun Alinka tetap tak merasakan apapun.

Pada akhirnya, dalam sudut pandang Alinka, perempuan ini hanyalah orang asing.

Alysa tiba-tiba bergerak. Ia berjalan ke depan Alinka dan berlutut di depan gadis itu. Airmata mengalir deras dari kedua pipi Alysa. Tak bisa ia tahan sedikitpun.

Kenangan masa lalu, serta penyesalan yang mendalam kini menyelimutinya hingga ia kesulitan berucap.

Bayi yang dulu ia lahirkan kini sudah tumbuh besar menjadi perempuan dewasa yang menawan. Namun sayang tak pernah ia saksikan.

"Alinka.." gumam Alysa, memegang tangan puterinya.

Alinka hanya terdiam dan tak bereaksi. Ia memperhatikan wajah ibunya dengan seksama.

Dulu, melihat wajah ini adalah keinginan terbesar Alinka dalam hidup.

Dulu, orang di depannya ini adalah tujuan ia melakukan segala hal yang harus ia lakukan bahkan ketika harus mengorbankan banyak orang.

"Maafin mama Alinka.. maafin mama.."

Sama seperti Sharon dan William, Alysa meminta maaf pada Alinka. Perempuan itu berlutut dan menangis sesenggukan. Tangannya memegang tangan Alinka dengan erat.

Alinka tak tahu harus bagaimana. Ketika nenek dan kakeknya meminta maaf, Alinka tak merasa perlu memikirkannya sebab mereka berdua memang tak memiliki kesalahan appaun.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now