Chapter 29. Pacar?

17K 1.4K 42
                                    

Malam hari di suatu lapangan berukuran besar dan sepi, seorang laki-laki berdiri. Ia memperhatikan puluhan orang yang sudah berhasil ia jatuhkan.

Pertarungan baru saja terjadi disini, antara Alvero dan anggotanya, dengan tim bawahan Frans yang sudah berhasil mereka jebak kesini.

Alvero tidak membawa seluruh anggotanya kesini, bahkan hanya sepertiga dari anggota Frans.

Namun Alvero sudah memilih anggotanya yang paling kuat, agar tak ada kesulitan terjadi selama mereka berada di lapangan.

Hal tersebut berhasil dibuktikan karena kini, Alvero dan kawanannya sudah menang. Mereka berdiri mengatur nafas, sembari menunggu Ezra datang.

Alvero menugaskan Ezra untuk mencari seseorang. Ezra harus menemukan orang itu sampai dapat.

"Sebenarnya, siapa orang yang lu cari, Alvero?" tanya salah satu kawannya.

Alvero terdiam sesaat. Ia tahu dirinya terlihat tidak mencerminkan seoranv pemimpin karena harus membuat timnya menunggu atas sesuatu yang tidak pasti. Namun Alvero tak bisa menahannya.

Tak lama, Ezra datang. Laki-laki itu belum sempat bergabung dalam pertandingan ini karena harus menghabiskan waktunya mencari.

Ezra menarik laki-laki yang ia temukan itu secara paksa, kemudian mendorongnya ke hadapan Alvero.

"Ahh.."

Daniel meringis. Wajah dan perutnya sudah terkena tinju Ezra beberapa kali.

Padahal ia sudah berusaha untuk bersembunyi, namun tetap saja berhasil ditemukan.

Daniel menelan ludahnya. Ia melihat teman-temannya yang sudah tergeletak lemah di lapangan. Meskipun jumlah mereka banyak, namun tetap saja kalah.

Kini Daniel menatap laki-laki di hadapannya. Wajah laki-laki itu sudah tidak bersahabat, membuat Daniel semakin khawatir.

"Lo.. yang dulu nyerang, trus kabur dari markas gua kan?" tanya Alvero.

Daniel menelan ludahnya. Ternyata Alvero mengenalinya ya, batinnya.

BUGH!!

Alvero menendang wajah Daniel begitu kencang hingga ia tersungkur. Darah segar mulai keluar dari hidungnya.

Sepertinya ia benar-benar akan dihabisi disini, batin Daniel.

Alvero mendekat. Ia menarik kerah baju Daniel dan menatap laki-laki yang sudah mulai bonyok itu dari dekat.

"Lo siapanya Frans?" tanya Alvero.

Daniel menelan ludahnya. Ia merasakan nyeri di mulutnya membuatnya kesulitan bicara.

"G-gua cuma suruhan.." jawab Daniel, memaksakan diri untuk berbicara karena tahu akan kembali dihajar jika tidak menjawab.

"Suruhan?" ucap Alvero.

Daniel mengangguk pelan.

"Apa hubungan lo sama Alinka?"

Seketika, kedua mata Daniel membulat. Ia begitu kaget mendnegar pertanyaan tersebut.

"Jawab!!"

BUGHH!

Satu hantaman kencang mendarat di wajah Daniel. Lagi-lagi.

Meskipun dirinya sudah sering berkelahi dan dipukul oleh lawan, namun kekebalannya terhadap pukulan seperti tidak berlaku saat berhadapan dengan laki-laki ini.

Alvero benar-benar kuat hingga Daniel tak sanggup menahannya.

"Gua gak ada hubungan apa-apa sama Alinka," jawab Daniel dengan sisa tenaganya.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now