Extra Chapter 21++

44.5K 990 32
                                    

*dibawah udh terlampir bagian akhir dari extra chapter 6, sekaligus spoiler besar untuk cerita Beyond Reasons (Ezra&Frida)

***

Halo readers ✨
aku mau ngasih tau kalo Extra Chapter cerita Alvero the Alpha sudah tersedia lengkap di karyakarasa!

total chapternya ada 6 ya, berikut listnya ;

total chapternya ada 6 ya, berikut listnya ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ikut langganan paket Lengkap seharga 16.000, berlaku 30hari, atau bisa beli satuan 4rban aja ✨

bacanya dimana? langsung ke karyakarsa.com/finecinnamon (link di bio)

pembayarannya gampang dan ada banyak cara, cuss ke karyakarsa!

***

***

Extra Chapter 6
Honeymoon's Bedtime - last part

"Ahh.. rasanya gak mau pulang, Swiss indah banget," ucap Sarah yang bersandar di dada Alvero.

Alvero tersenyum. "Iya, kalo aja kamu gak kuliah, dan aku gak kerja, kita disini aja berapa bulan," ucapnya.

Sarah mengangguk-angguk setuju. Ia tidak akan keberatan jika lebih lama lagi berada disini. Apalagi bersama laki-laki yang begitu ia cintai.

Tin!

Di dalam ketenangan itu, tiba-tiba mobil yang mereka naiki berhenti mendadak.

Untung saja kecepatannya sedang rendah, sehingga Alvero dan Sarah tidak sampai terpental ke depan.

"Kamu gakpapa?" tanya Alvero pada Sarah yang terlepas dari pelukannya.

Sarah mengangguk-angguk sebagai jawaban.

"Kenapa ngerem pak??" tanya Alvero pada supirnya yang menekan rem mendadak.

"Maaf pak Vero, di depan.. ada yang ngalangin?" ucap supir tersebut, terlihat bingung.

Alvero mengernyit. Ia dan Sarah langsung melihat ke arah depan mobil.

Seketika, kedua mata mereka sama-sama membulat. Keduanya begitu tersentak. Sarah bahkan sampai menutup mulutnya.

"I-itu..?" ucap Sarah tak percaya, melihat seorang laki-laki yang berdiri di depan.

"Ezra."

Setelah berucap, Alvero langsung turun dari mobil. Untung saja mobil mereka sedang berada di pinggir jalan sehingga tak mengganggu mobil lain yang lewat.

Alvero menutup pintu mobilnya dan menatap laki-laki yang berdiri terdiam di depan sana.

Kedua mata Alvero masih membulat, menatap tak percaya. Ia berjalan pelan sambil memperhatikan laki-laki yang sudah beberapa tahun tak ia lihat dalam hidupnya.

Ezra tiba-tiba muncul di hadapannya? dan kenapa ia berada disini sekarang?

"Ngapain lo disini bangs*t?" ucap Alvero, menatap Ezra dengan tajam.

Namun Ezra hanya menatap Alvero dengan tatapan yang tenang. "Gua mau ngucapin selamat buat pernikahan lo, mumpung lo lagi ada disini," ucapnya.

Alvero merasakan nafasnya yang terengah-engah. Andai saja ia sedang tidak berada di tengah kota, dan ditengah negera orang, ia pasti sudah menciptakan keributan sekarang.

Kini Alvero semakin mendekat, ia masih menatap Ezra dengan tajam.

"Gua gak tau kenapa lo ada disini sekarang, dan gua gak peduli," ucap Alvero, melotot pada Ezra.

"Tapi emang lebih baik lo ada disini, dan jangan pernah balik lagi ke Jakarta, jangan tunjukkin diri lo lagi di hadapan gua, Sarah, Marco, apalagi Frida."

Ucapan Alvero membuat senyuman kecil tersungging di bibir Ezra. Laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam itu menatap sahabat lamanya dengan tatapan tenang.

"Lo gak kangen gua Ver? kita ini udah berapa tahun gak-"

Alvero tiba-tiba mencengkram kerah kaus Ezra dengan kasar, membuat ucapan Ezra terhenti.

Kedua mata Alvero masih terus menatap dengan tajam. Nafasnya semakin terengah-engah, karena menahan emosi yang sangat ingin meluap.

"He bangs*t, jangan lo kira lo bisa ngelakuin apapun yang lo mau, gua gak akan diem aja," ucap Alvero.

Ezra kembali tersenyum. Ia kini melepaskan tangan Alvero dari kerahnya.

"Lo gak akan diem aja? emang lo bakal ngapain Ver? lo gak inget udah kalah telak dari gua waktu itu?" tanya Ezra, mengangkat alisnya.

Alvero benar-benar tak tahan lagi. Ia hendak melayangkan pukulannya ke wajah Ezra.

Namun seorang perempuan langsung menahannya dari belakang.

Sarah menahan Alvero sekuat tenaga. Sejujurnya, Sarah benar-benar takut berada di dekat Ezra sekarang, akan tetapi, ia tidak mau Alvero memulai perkelahian diantara mereka berdua. Sarah takut Alvero kena masalah disini.

Akhirnya Alvero menurunkan tangannya. Ia memegang tangan Sarah dan melangkah mundur, menjauhkan istrinya dari Ezra.

Tatapan Alvero masih tertuju pada Ezra yang terdiam dengan tenang.

"Kalo lo berani balik ke Jakarta, gua bakal lawan lo lagi, dan lo jangan kepedean Za, waktu itu lo bisa menang karena lo mainnya curang, bangs*t," ucap Alvero.

Setelah berucap, Alveropun mulai berjalan dan membawa Sarah kembali ke arah mobil.

Keduanya masuk ke dalam dengan perasaan yang tak karuan.

"Tabrak aja pak," ucap Alvero pada supirnya.

Supir tersebut tentu saja tidak melakukannya. Ia memencet klakson beberapa kali hingga akhirnya Ezra minggir sedikit dari hadapan mereka.

Mobil itupun mulai berjalan. Alvero sekali lagi bertemu pandang dengan mantan sahabatnya yang kini hanya terdiam di tempat, memperhatikannya.

Alvero tidak mengerti apa yang terjadi. Namun satu hal yang pasti, jika Ezra sampai muncul di hadapannya, itu artinya ada rencana yang ingin laki-laki itu lakukan sekarang.

Alvero mengacak rambutnya frustasi. Ia harus melindungi dua temannya yang masih tersisa. Ia harus melindungi mereka, terutama Frida yang berada di posisi paling berbahaya.

Tiba-tiba, Alvero merasakan usapan di tangannya. Ia menatap Sarah yang menatapnya dengan khawair.

Alvero menelan ludahnya. Ia merasa bersalah karena sudah membuat bulan madu mereka jadi sedikit rusak. Iapun menarik pinggang Sarah dan mengecup kening istrinya dengan lembut.

"Gakpapa, aku gakpapa," ucapnya pada Sarah.

Sarah adalah prioritas dalam hidup Alvero sekarang. Meskipun Sarah bukanlah orang yang diincar oleh Ezra dan segala kejahatannya, tapi Alvero tetap tak akan lengah dan akan melindungi Sarah apapun yang terjadi.

Extra Chapter 6 Selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alvero the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang