Chapter 52. The Truth, I'm Sorry

16.6K 1.4K 72
                                    

Pagi hari yang cerah, Sarah sudah selesai bersiap. Ia akan pergi ke tempat kerjanya setelah beberapa hari absen tanpa kabar.

Sarah tak yakin atasannya masih menerimanya di restoran tersebut, akan tetapi Sarah tetap ingin menunjukkan dirinya dan tak menghilang begitu saja.

Setelah selesai bersiap, Sarah turun. Ia berjalan keluar dari kostannya.

Di depan, seorang laki-laki sudah menunggunya. Laki-laki itu datang beberapa saat yang lalu.

"Mau kemana?" tanya Alvero mendekat.

"Ke tempat kerja."

"Kan aku udah bilang kamu gak usah kerja lagi disana," ucap Alvero.

"Gak bisa, aku butuh uang, aku harus dateng, seenggaknya ngomong sama atasan dan minta maaf karena gak pernah ngabarin," tutur Sarah.

Alvero yang mendengar itu menghela nafasnya kasar. Gadis ini benar-benar keras kepala.

"Yaudah kalo gitu, ayo."

Alvero memperhatikan Sarah. Ia hanya mengenakan kemeja pendek dan celana panjang, padahal udara masih sangat dingin di pagi hari ini.

"Mana jaketnya?" tanya Alvero.

"Ah, iya lupa." Sarah berbalik hendak kembali masuk ke kostan, namun Alvero menahan lengannya.

"Gak usah," ucap Alvero membuat Sarah menatapnya.

Alvero melepas sweater yang ia kenakan dan memakaikannya pada Sarah.

"Ka Vero kan duduk di depan, mending ka Vero aja yang pake," ucap Sarah, namun Alvero tak mempedulikan. Ia tetap memakaikan sweaternya di tubuh Sarah.

"Udah, ayo," ucap Alvero yang diangguki oleh Sarah. Mereka akhirnya naik ke motor.

Sarah melingkarkan tangannya di perut Alvero sesuai perintah laki-laki itu. Motor Alvero mulai melaju menyusuri jalanan yang masih sepi menuju ke restoran tempat Sarah bekerja.

***

Tak lama, Alvero dan Sarah tiba di tujuan mereka. Alvero memarkirkan motornya di depan pagar restoran yang hanya dibuka sedikit.

Alvero ikut turun setelah Sarah turun, membuat gadis itu panik.

"Ka Vero tunggu sini aja," ucap Sarah.

"Aku masuk aja, biar bantuin ngomong sama atasanmu."

"J-jangan, yang ada aku malah makin dimarahin kalo bawa orang lain," ucap Sarah.

Alvero menghela nafasnya pelan. "Yaudah kalo gitu."

Ketika pandangan Alvero tertuju ke arah pintu depan restoran, Alvero mengernyit. Ia melihat seorang perempuan yang tak asing dimatanya, keluar dari pintu tersebut.

"Missy?" gumam Alvero.

Alvero refleks berjalan memasuki pagar teresebut, sementara Sarah mengikuti di belakangnya.

"Missy?" Alvero memanggil Missy yang hendak berjalan ke arah parkiran motor.

Missy terlihat tersentak. Ia menelan ludahnya menatap Alvero dan Sarah yang berjalan mengampirinya.

"Lo ngapain disini?" tanya Alvero.

Missy menelan ludahnya. "I-ini kan emang restoran nyokap gua, gua kan pernah ngaja lo kesini Ver," ucap Missy.

Alvero yang mendengar itu seketika tersadar. Benar juga. Missy pernah mengajaknya kesini meskipun mereka tidak jadi makan disini dan pindah ke cabang lain.

"Kalian berdua ngapain disini?" tanya Missy menatap Alvero dan Sarah bergantian.

"Sarah kerja disini," jawab Alvero.

Alvero the AlphaWhere stories live. Discover now