5 ~ VAMPIR & DUNIA YANG LAIN

180 41 0
                                    

Sabtu, 3 Juli 2021

"Jadi kau adalah, Vampire? Yang benar saja, ini benar-benar tidak masuk akal. Aku merasa sedang bermain film saja!" aku baru memberikan reaksi usai mendengar cerita Edward beberapa menit yang lalu. Tidak-tidak, ini pasti akal-akalan mereka saja.

"Sttt, kecilkan suaramu Kirey. Mereka bisa menganggap kita sebagai orang aneh!"

Edward membekap mulutku sembari memasang topiku lagi, kami memang sudah berada di bandara dan menunggu untuk berangkat. Aku menatap Edward, masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan olehnya. Aku lalu menatap Logan yang menatapku dengan tatapan datarnya, sepertinya lelaki itu sudah merasa bosan dengan pertanyaanku yang aku lontarkan bertubi-tubi. Harry benar, jika aku tidak meneror Logan, itu adalah sesuatu yang patut dicurigai. Dan sayangnya sepupuku itu memilih untuk tidak ikut. Aku rasa perjalan kali ini akan terasa sedikit kurang menyenangkan.

"Dan kau ini apa? Apa kau itu adalah drakula atau kau ini makhluk jenis apa?"

"Aku klan siren!"

"Demi Neptunus, ini benar-benar sangat diluar dugaanku. Tapi, jika Ed adalah vampire dan kau adalah siren. Lalu Harry itu apa? Apa dia itu werewolf atau siren?"

"Harry itu sama denganku, pelankan suaramu Kirey. Aku merasa ada yang mengamati kita dari tadi!" seru Logan, menahanku untuk bertanya. Aku lekas diam, meskipun ini sangat sulit untuk di percaya. Tapi apa yang harus aku perbuat lagi?

Edward segera berdiri dan menarik koperku, kami langsung bergegas menuju pesawat yang akan membawa kami menuju tempat penelitian. Logan berjalan di belakangku, lelaki itu terlihat sangat was-was pada sekitar. Tujuan kami adalah Lofoten, lebih tepatnya menuju salah-satu desa di sana. Aku mendudukkan diriku di bangku tengah. Edward dan Logan berada di masing-masing sisiku, tetap mengawasi sekitar. Setelah 15 menit kemudian, kami mendengar suara dari copilot yang mengatakan bahwa pesawat mulai terbang. Aku sesekali menatap ke arah jendela kaca, dan menatap pemandangan kota kami dengan senyum yang tersisa sedikit. Aku tetap merasa bahwa sepertinya aku tidak akan lagi kembali ke kotaku ini. Hanya perasaanku saja.

Setelah beberapa menit diam, aku mulai bosan dengan buku bacaanku. Aku dengan cepat menutupnya dan memasukkannya ke dalam ransel. Aku masih sedikit penasaran dengan sesuatu, "Bisa jelaskan padaku kapan kalian tau bahwa kita ini bukanlah manusia?" aku akhirnya bertanya juga.

Aku menatap ke arah Logan, lelaki dengan kulit putih itu menatap ke arah Edward. Seolah memberi perintah agar Edward yang menjelaskan. Aku akui bahwa Logan ini sedikit berbeda dengan Harry dan di lain sisi memiliki kepribadian yang hampir sama. Kulit Harry dan juga Logan sama putihnya, apakah klan siren memang memiliki kulit yang putih pucat seperti keduanya?

"Apa kau kenal dengan Trovald?" tanya Edward

Aku menggeleng, siapa lagi lelaki ini? Aku yakin Edward tau penyakitku satu ini, tidak penyakit yang serius memang. Tapi cukup menjengkelkan, saking kesalnya dengan penyakit lupaku. Aku bahkan sering berkonsultasi dengan dokter. Mereka hanya menyarankan agar aku memperbanyak memakan makanan yang bergizi. Namun itu tidak ada gunanya, aku tetap tidak mengalami kemajuan. Aku tetaplah Kirey yang kesulitan untuk mengingat wajah orang. Padahal, jika untuk menghafal nama-nama ilmuwan ataupun penemu. Aku bisa melakukannya, penyakitku ini hanya berlaku untuk orang-orang disekitarku saja. Aku yakin ada sesuatu yang tidak normal dengan otakku.

"Aku sudah menduganya, jika kau mau tau. Dia adalah teman sekelasmu dalam kelas sejarah!"

Aku masih tidak bergeming, "lalu apa hubungannya Travold dengan kita yang bukan manusia?"

"Ini memang tidak akan bisa dipercaya, tapi beberapa bulan lalu. Tepatnya 6 bulan lalu, aku dan Harry terjebak di sebuah tempat. Aku tidak terlalu tahu dimana lokasinya, namun yang pasti. Saat itu, aku dan Harry tidak aman. Nyawa kami berada di ambang kematian karena ada sosok yang menginginkan kematian kami dan juga kamu. Tapi, ketika kami sudah pasrah akan keadaan. Dia tiba-tiba muncul, menarik kami untuk melarikan diri ke dimensi lain. Aku tidak tahu persisnya dunia itu, tapi seingatku, dunia itu benar-benar indah dan sangat damai. Disana, kami pun tidak aman, kami terus melarikan diri hingga kami singgah di rumah kenalan Travold. Sosok lelaki tua yang mengatakan jati diri kami sebenarnya. Kami tidak bisa berlama-lama di sana, setelah memastikan keadaan cukup aman. Travold kembali membawa kami ke bumi dan mengatakan agar kami tetap waspada dan tidak mendatangi sembarangan tempat. Menghindari orang-orang yang sedikit mencurigakan. Dia bilang, dia akan kembali setelah 6 bulan, aku tidak tahu apa yang dia lakukan. Tapi dia meminta kami berdua untuk melindungimu."

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now