101 ~ Apa yang Aku Lupakan?

51 13 0
                                    

"Kau sudah bangun?"

Aku mengerjapkan mataku, lalu menatap Harry yang tersenyum menatapku, juga Edward yang ada di belakangnya. Aneh, sepertinya aku merasa asing dengan keadaan ini. Tapi Harry lebih dulu membantuku untuk duduk, perhatianku tertuju pada Edward yang juga sudah mendekat dan duduk di sebelahku.

"Aku khawatir padamu, sepulang dari kampus. Kau sama-sekali tidak sadarkan diri, aku jadi takut jika terjadi sesuatu padamu. Bagaimana perasaanmu?"

"Kampus?" ulangku, aku benar-benar tidak mengingat akan hal ini. Rasanya seperti ada sesuatu yang tidak beres dan tidak pernah aku alami sebelumnya, sebagian memoriku juga terasa menghilang. Aku menggelengkan kepala, Edward dan Harry ada di sini. Tidak mungkin aku mengalami sesuatu yang tidak bisa aku lewati.

"Sekarang tanggal berapa?"

"Sekarang 3 maret, apa kau lupa akan hal itu?"

3 maret? Aku terdiam, sembari menatap ponselku yang ada di atas meja. Ini memang tanggal 3 maret, dan sepertinya sebentar lagi akan memasuki tanggal 4. Kenapa bisa, tidak...tidak, rasanya ini tidak benar. Sepertinya aku telah melewati beberapa hal yang tidak bisa aku ingat. Sayangnya, sekeras apapun aku berusaha untuk mengingat, tidak ada hal yang aku ingat. Semuanya terasa sama, aku hanya mengingat jika tadi pagi aku dan Harry kembali dari perpustakaan untuk meminjam buku. Lalu kenapa tiba-tiba aku sudah berada di sini? Banyak pertanyaan yang muncul di pikiranku, namun Edward lebih dulu menaikkan daguku yang sejak tadi menunduk dan berusaha untuk mengingat apa yang aku lewatkan.

"Semuanya baik-baik saja bukan, Na? Kau seperti memikirkan sesuatu, jika iya, kamu bisa memikirkannya nanti saja. Sekarang kita makan malam dulu, aku sudah memasak untuk makan malam kali ini."

Rasanya aku linglung, tapi aku tetap menerima ajakan malam malam Edward. Begitu tiba di bawah, aku menatap hanya ada kami bertiga. "Ayah dan mama, dimana?"

"Apa kau lupa dimana om dan tante?" seru Harry, menatapku dengan sedikit keheranan. Tidak, seharusnya aku yang menatap mereka dengan heran bukan?

"Aku tidak ingat, sebenarnya apa yang terjadi padaku dan kenapa kalian bisa ada di ruang kamarku?"

"Jangan bilang kau hilang ingatan, Na!" seru Harry yang sudah menyentuh kepalaku dengan tangannya.

"Sialan, lepaskan tanganmu dari kepalaku!" pluk—aku memukul kepala Harry setelah menghempaskan tangannya dari kepalaku. Bisa-bisanya dia menyentuh kepalaku, bagian yang paling sensitif? Tapi, bukannya membalas tindakanku, Harry malah tersenyum dan mengangguk.

"Baguslah, aku pikir kau kehilangan ingatanmu. Aku hampir saja ingin membawamu ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Kau jatuh dari tangga saat aku mengejarmu, jika kau lupa. Dan om, tante, pergi penelitian."

Edward meletakkan sebuah sup di hadapanku, rasa laparku mengalihkan perhatianku dari Harry. Ah sekarang aku ingat, mama dan ayah memang sedang melakukan penelitian untuk temuan baru mereka. Tapi, rasanya masih ada yang kurang. Tapi karena rasa laparku lebih besar daripada rasa kepoku, aku sudah lebih mengambil sup itu. Edward membacakan doa lalu aku lekas melahap habis makanan itu, rasanya enak, dan seperti biasanya. Edward memang sangat ahli dalam memasak.

"Kirey, aku minta maaf. Jika saja aku tidak mengejarmu tadi, mungkin kau tidak akan terjatuh. Tapi badanmu tidak apa-apa kok, tidak ada yang terluka!"

Mendengar Harry yang berbicara di sela-sela acara makan, membuatku mengalihkan perhatianku dan menatapnya. Aku hanya menaikkan bahuku saja, memberinya jawaban bahwa itu sepertinya tidak apa-apa. Aku juga tidak merasakan sakit di sekujur tubuhku, kecuali rasa lelah yang entah darimana datang. Apa mungkin faktor hari yang sudah malam, atau karena alasan lain? Aku juga tidak tahu akan hal itu, yang pasti, aku harus makan dulu dan memikirkan penyebab dan hal yang aku lupakan itu.

The Spesial Bride of DragonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt